Advertisement
Dana Desa Bisa Digunakan untuk Kurangi Stunting

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Hingga saat ini angka penderita stunting di Kabupaten Gunungkidul masih cukup tinggi. Dana desa diharapkan bisa membantu mengurangi jumlah penderita stunting di Gunungkidul.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) No. 61/PMK.07/2019 tentang Penganggaran Dana Desa, selain untuk pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di desa, dana desa bisa digunakan untuk penanganan kesehatan khususnya mencegah stunting. "Itu bentuk komitmen pemerintah untuk mengurangi stunting," ucapnya, Jumat (19/7/2019).
Advertisement
Dewi menjelaskan menurut riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan angka stunting di Indonesia mencapai 30%, sedangkan pada Riskesdas 2013 jumlah stunting sebanyak 37%. "Dalam waktu lima tahun terjadi penurunan sebanyak tujuh persen kasus stunting di Indonesia," katanya.
Dia menyatakan stunting masih menjadi permasalahan baik secara nasional maupun di tingkat daerah. Pasalnya, anak yang kerdil atau stunting identik dengan kecerdasan.
Berdasarkan data Dinkes Gunungkidul, jumlah anak balita penderita stunting di Bumi Handayani pada 2017 sebesar 20,60% atau sebanyak 6.396 anak. Pada 2018 jumlah itu turun menjadi 18,47% atau sebanyak 5.938 anak.
Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul, Heri Santoso, menuturkan untuk membantu menekan jumlah stunting sudah dilakukan dengan melatih kader pembangunan manusia. Nantinya mereka ditugaskan akan menjadi motor penggerak pencegahan dan penanganan stunting di desa. "Terkait dengan penggunaan dana desa untuk menurunkan angka stunting salah satunya digunakan untuk mendukung kegiatan posyandu khususnya bagi ibu hamil," ujarnya.
Menurutnya, penanganan stunting di desa wajib dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD) 2020. "Itu salah satu strategi kami memberi input dalam perencanaan RKPD 2020," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Presiden Prabowo Akan Bertemu Pemerintah Arab Saudi untuk Bahas Pembangunan Kampung Haji di Makkah
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kunjungan Wisatawan ke Sleman Tembus 75.645 Orang
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
- Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
Advertisement
Advertisement