Advertisement
Di Kawasan Nglanggeran, Monyet Ekor Panjang Mulai Turun Gunung
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dampak musim kemarau tidak hanya mengakibatkan krisis air di sejumlah wilayah di Gunungkidul. Kekeringan juga berdampak munculnya monyet ekor panjang untuk mencari makan di area permukiman warga.
Salah satu serbuan primata ini bisa dilihat di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran di Kecamatan Patuk. Hampir setiap hari ada puluhan ekor monyet yang berkeliaran di area wisata untuk mencari makanan.
Advertisement
Pengelola wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Sudadi, mengatakan kedatangan monyet ekor panjang merupakan hal yang biasa khususnya saat musim kemarau. Setiap tahun saat kemarau kawanan monyet datang untuk mencari makan. “Paling massif terjadi dalam lima tahun terakhir,” katanya kepada wartawan, Jumat (26/7/2019).
Menurut dia, habitat asli monyet ekor panjang berada di puncak gunung. Saat musim penghujan kawanan tidak turun karena di kawasan perbukitan banyak tersedia air dan makanan. Namun saat kemarau kawanan monyet turun untuk mencari makanan. “Biasanya mencari makanan di tempat pembuangan sampah. Tapi tak jarang monyet merampas makanan yang dijual di warung,” katanya.
Untuk mengantisipasi penjarahan, pengelola berusaha menanam tanaman buah seperti kersen, duwet dan jambu di kawasan perbukitan. Namun jumlahnya belum banyak sehingga potensi serangan masih terjadi saat kemarau.
Disinggung mengenai keamanan pengunjung, Sudadi mengaku tidak ada masalah karena selama ini belum ada laporan ada warga maupun pengunjung yang diserang. “Masih kami biarkan dan lokasi wisata tetap dibuka,” katanya.
Ancaman monyet ekor panjang juga dirasakan warga di beberapa desa di Kecamatan Semin. Masyarakat mulai resah karena kawanan monyet mulai menyerang area pertanian. “Kami tidak berani menanam palawija karena dijarah kawanan monyet,” kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Pundungsari, Sudiyono.
Menurut dia, keluhan terhadap serangan monyet ekor panjang sudah disampaikan kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat berkunjung ke Semin beberapa hari lalu. “Mudah-mudahan ada solusi sehingga lahan pertanian tidak terus dijarah oleh kawanan monyet,” tuturnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono, mengatakan jajarannya belum mendapatkan laporan terkait dengan serangan monyet ekor panjang terhadap lahan pertanian masyarakat. “Belum ada laporan. Untuk antisipasi sudah ada koordinasi dengan BKSDA DIY dan beberapa hari lalu sudah dilakukan survei untuk mendata jumlah populasi monyet di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement