Advertisement
Era 4.0, Keberadaan Fintek Bisa Mengancam Koperasi

Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI -- Perkembangan pembiayaan dalam bentuk digital semakin marak seperti perusahaan finansial teknologi (fintek) di era revolusi industri 4.0. Keberadaan fintek dianggap dapat menggantikan peran koperasi yang tidak beralih ke sistem digital lantaran cara-caranya yang konvensional.
Oleh karena itu, koperasi dituntut untuk melakukan transformasi dalam bidang manajemen maupun pelayanan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Tujuannya agar memberikan kemudahan layanan bagi nasabah, sehingga transaksi antar nasabah koperasi bisa dilakukan dengan mudah seperti mobile banking.
Advertisement
"Pertumbuhan fintek sangat cepat, persaingan sudah tidak lagi secara konvensional tetapi menggunakan teknologi," kata Ketua Panitia peringatan Hari Koperasi Nasional Kabupaten Gunungkidul ke-72, Kurniawan Fahmi, Kamis (25/7/2019).
Menurut dia, dari berbagai jenis koperasi yang ada meliputi Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah, Koperasi Serba Usaha, Koperasi Pasar, dan Koperasi Unit Desa (KUD). Sudah saatnya koperasi-koperasi tersebut melek teknologi agar tidak ditinggal nasabah, pasalnya nasabah koperasi akan diganti oleh kaum milenial yang identik dengan kemudahan bertransaksi. "Sudah jadi tuntutan perkembangan zaman," ujarnya.
BACA JUGA
Dia menyebut koperasi yang masih aktif ada 191 koperasi. Ia menilai tidak semua koperasi di Bumi Handayani siap bersaing dengan lembaga pinjaman uang seperti fintek.
Di sisi lain, fintek bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak meminjam uang ke rentenir. "Namun demikian peran koperasi juga bisa mencegah hal tersebut tetapi segera beralih ke teknologi," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kabupaten Gunungkidul, Sulatip, mengatakan jajarannya akan terus mendorong koperasi agar segera bertransformasi ke teknologi supaya tidak tertinggal oleh perusahaan fintek. Langkah pertama yang disiapkan adalah melatih Sumber Daya Manusia (SDM) dalam koperasi agar melek teknologi.
"Memberikan pelatihan kepada pegawai koperasi soal teknologi ada tantangan tersendiri apabila pengurusnya orang tua," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pramono: Dana Ngendon di Bank Rp14,6 Triliun Akan Dipakai Bayar Proyek
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Masih ada 1.744 Kasus HIV di Kota Jogja, Layanan Pengobatan Dipermudah
- 1.000 Petugas SPPG Bantul Dibekali Pelatihan Penjamah Makanan
- KPK Periksa 5 Saksi Dugaan Korupsi Kuota Haji di Polresta Jogja
- 1,3 Juta Liter Air Didistribusikan BPBD Bantul ke Wilayah Kekeringan
- Terdakwa Kecelakaan yang Menewaskan Mahasiswa UGM Dituntut 2 Tahun
Advertisement
Advertisement