Advertisement
Kemarau Untungkan Petani Kopi Lereng Merapi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Produksi kopi Merapi utamanya jenis robusta mengalami penurunan produksi. Hal tersebut dinilai wajar karena tiap empat tahun kopi robusta mengalami istirahat produksi.
Ketua Koperasi Kebun Makmur Sleman di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman Sumijo mengatakan jika hal di atas merupakan laporan dari beberapa petani Koperasi Kebun Makmur. "Kalau produksi tetap masih ada tetapi tapi tidak banyak," kata Sumijo kepada Harianjogja.com, Senin (5/8/2019).
Advertisement
Sumijo mengatakan untuk kualitas panen tahun ini masih tetap bagus walau sedang dalam periode musim kemarau. "Panen pas musim kemarau ada sisi positifnya, yaitu memudahkan pengeringan biji kopi," katanya.
Terkait dengan kendala, Sumijo membeberkan, kendala sarana produksi adalah jalan yang rusak menuju kebun kopi menjadi masalah. Apalagi kebanyakan kebun kopi berada di kawasan rawan bencana (KRB) 3 kilometer.
"Jarak kebun dengan rumah tinggal yang jauh juga menjadi kendala, sarana produksi pengolahan kopi yang masih kurang seperti pengeringan atau penjemuran kopi, gudang, peralatan yang sudah berumur tua, mesin roasting yang kualitasnya kurang standar untuk mengarah ke kopi specialty," paparnya.
Sumijo mengatakan, upaya dukungan dari pemerintah sendiri masih berkutat pada bantuan sumber bibit kopi kepada 800 petani dan membantu promosi kopi. "Luas lahan area tanaman kopi koperasi kebun makmur Sleman sendiri berapa njih sekarang sekitar 250 hektare," jelasnya.
Sumijo mengharapkan, sarana pengolahan kopi yang masih kurang bagus agaknya menjadi perhatian pemerintah. "Walaupun kami tetap berupaya untuk latihan mandiri, apalagi kopi merapi sudah banyak peminatnya," ujarnya.
Disamping itu, lanjut Sumijo, kalau perkebunan kopi di lereng Merapi dapat berkembang bagus paling tidak ada dampak positifnya dari sisi ekonomi dan kelestarian alam lereng Merapi akan terjaga. "Untuk pemasaran saat ini tidak begitu masalah," imbuhnya.
Ketua Kelompok Tani Cipto Makmur di Dusun Kepung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, DIY Pairin, mengatakan jika saat ini saat ini kualitas kopi di lahan milik petani Poktan Cipto Makmur terbilang masih bagus. "Kopi yang ditanam oleh petani masih cukup bagus," kata Pairin.
Berkaitan dengan hama, Pairin mengatakan, Poktan Cipto Makmur sendiri menggunakan mesia pemberantasan hama yang alami. "Kami coba dengan memakai daun Mindi," ujarnya.
Pairin mengatakan, jika Poktan Cipto Makmur tidak terlalu kesulitan dalam menjual produk kopi Merapi yang diproduksi di Dusun Kepung. "Tahun ini produk meningkat 5 persen jika dibandingkan tahun 2018 lalu, pertama kami tampung di koperasi dulu, lalu ada tengkulak yang sudah siap menampung, tak lupa kami juga selalu dibina oleh Petugas Penyuluh Lapangan dari DP3," jelasnya.
Senada dengan Sumijo, Pairin mengatakan jika pemerintah dalam hal ini DP3 membantu petani dengan pemberian bibit. "Bibit tergantung permintaan petani tahun kemarin baru 700-an kilo glondong basah, satu kelompok dapat kisaran bibit tegakkan sebanyak 12.000. Tahun ini belum ada planning panambahan tegakan," ujarnya.
Pairin mengatakan, kopi robusta dibanderol dengan harga Rp6.000 per kilogram, sedangkan kopi Arabika dibanderol dengan Rp7.000 per kilogram. "Terkait dengan pemasaran, tidak ada kendala," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement