Advertisement
Waspada! Tujuh Kecamatan di Gunungkidul Rawan Tanah Ambles
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Gunungkidul masuk kawasan rawan longsor dan berpotensi terjadi tanah ambles. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang menimbulkan korban jiwa, warga diimbau waspada terutama saat menemukan permukaan tanah yang turun.
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada beberapa waktu lalu melakukan pemetaan wilayah bersama Dinas Pekerjaan Umun Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP-ESDM) DIY berkaitan dengan wilayah yang di bawahnya merupakan batu gamping.
Advertisement
"Ada beberapa kriteria terkait dengan potensi tanah ambles yakni daerah ledokan dan di bawahnya ada konektivitas sungai bawah tanah," ujar Dosen Fakultas Geografi UGM yang terjun melakukan penelitian dan pemetaan wilayah, Agus Hendratno, Kamis (29/8).
Diakui Agus, tidak mudah menjelaskan potensi tersebut kepada publik. Pasalnya, secara kasat mata tanah yang memiliki potensi ambles memiliki permukaan yang rata. Dijelaskan Agus, cuaca ekstrem seperti Badai Cempaka yang terjadi pada 2017 memperbesar potensi tanah ambles di Gunungkidul. Hal tersebut terjadi karena batu gamping yang ada di bawah permukaan tanah terkikis, sedangkan sungai bawah tanah meluap dan menyebabkan amblesnya bidang tanah yang berada di atasnya.
"Air tanah di bawah meluap menyebabkan erosi, sehingga beberapa titik di bawah tanah yang sudah tidak ada batunya mudah ambles. Hal ini terjadi jika hujan turun sangat ekstrem seperti saat terjadi Badai Cempaka beberapa waktu lalu," katanya.
Meski saat ini belum memasuki musim penghujan, masih dimungkinkan terjadi tanah ambles seperti yang terjadi di Telaga Mata Indra, Dusun Temuireng, Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, beberapa waktu lalu. Hal ini terjadi karena struktur tanah yang tipis dan ada luweng vertikal yang membuat air telaga masuk ke bawah tanah.
Saat ini Fakultas Geografi UGM telah memetakan daerah yang memiliki potensi tanah ambles. Namun ia mengatakan yang perlu diwaspadai ialah tanah dengan struktur batu kapur yang banyak tersebar di kawasan selatan Gunungkidul. "Kalau kawasan utara aman, bahkan di Gua Pindul aman dari ancaman tanah ambles, tetapi lebih cenderung rawan longsor," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement