Advertisement
Pengembangan Geowisata Butuh Sinergi Masyarakat dan Akademisi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Sinergi antara masyarakat dan akademisi ilmu kebumian dinilai penting, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, yang hidup di tengah kawasan dengan potensi geowisata, geokonservasi, geoheritage.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Geoweek, Nugroho Imam Setiawan, saat memberi sambutan pembukaan kegiatan Seminar Nasional Kebumian ke-12: Peran Ilmu Kebumian dalam Pengembangan Geowisata, Geokonservasi, Geoheritage & Memeringati 35 Tahun Stasiun Lapangan Geologi Prof.Soeroso Notohadiprawiro, Bayat, Klaten, di Hotel Alana, Kamis (5/9/2019).
Advertisement
"Salah satunya dengan mewujudkan [Stasiun] Bayat sebagai sumber daya warisan geologi, geowisata dan geokonservasi," ucapnya, Kamis.
Panitia berharap, semoga seminar dan konferensi bisa menjadi ruang bersama untuk dialog, diskusi dan bahas fokus tema yang dibangun. Total, ada 429 abstrak yang masuk ke meja panitia dan setelah diseleksi, diputuskan sebanyak 102 makalah akan dipresentasikan dalam momen yang berlangsung hingga Jumat (6/9/2019).
Ketua Departemen Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof.Heru Hendrayana mengatakan, usia 35 tahun adalah sebuah usia yang sangat produktif, termasuk bagi Stasiun Bayat.
"Kami harap Stasiun Bayat terus berkembang dan terus menjadi pusat studi geologi terbaik di Indonesia," ucapnya.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof.Nizam mengungkapkan, tema yang diangkat dalam seminar, membuktikan bahwa Geologi bukan hanya soal eksplorasi. Melainkan juga konservasi dan mengandung upaya perhatian pada kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, lewat geowisata, konservasi, pengembangan ilmu pengetahuan.
Dalam konteks kali ini, Stasiun Bayat sudah dikenal di Indonesia dan di internasional. Potensi itu luar biasa, sehingga saat ini tinggal diperlukan sinergi antara pariwisata, konservasi, pengetahuan ilmu dan pemahaman segenap pihak perihal planet bumi.
Dalam seminar tersebut, Guru Besar Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM, Prof.Subagyo Pramumijoyo menjadi pembicara kunci, membawakan materi bertema yang sama dengan tema kegiatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
Advertisement
Advertisement