Advertisement
Genecs Siapkan Anak Memiliki Kecakapan Abad 21
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Model pembelajaran yang diterapkan Olifant High School/OHS (SMA Olifant) selalu mengarahkan peserta didik untuk dapat memiliki kedalaman berpikir dan keterampilan yang mengarah kepada kecakapan yang diperlukan di abad 21.
Marketing Communication Olifant School Mariana Hastuti mengatakan pembelajaran abad 21 ini terkait dengan implementasi Kurikulum 2013. Melalui Higher Order Thinking Skills (HOTS), pembelajaran yang diberikan diharapkan akan membekali siswa dengan kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, memiliki kemampuan berpikir kritis dan memiliki kemampuan memecahkan masalah.
Advertisement
Marketing Communication Olifant School Mariana Hastuti mengatakan di OHS, peserta didik diberikan stimulasi untuk memiliki karakter sociopreneur yang dituangkan dalam 5C atau communicative, collaborative, creative, critical thinking, care. Keterampilan tersebut menjadi dasar dalam pencapaian target pembelajaran di OHS Senior. Memberikan stimulasi dan mendorong anak – anak untuk dapat menerapkan pembelajaran serta bereksplorasi dengan berbagai pengetahuan untuk dapat mengembangkan dirinya mencapai keterampilan 5C tersebut dituangkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran kreatif. “GENECS [Globally Enhance National Education Curriculum Support] merupakan program kekhasan yang hanya dimiliki Olifant School. GENECS merupakan aplikasi aktif dari materi pembelajaran yang sudah dipelajari anak–anak pada periode tertentu dan disesuaikan dengan tematik yang disusun oleh sekolah,” ucap Mariana melalui siaran pers, Rabu (18/9).
Di periode ini OHS Senior mengikuti kegiatan GENECS dengan tema Biodomes & Global Sustainability merupakah proyek final dari tujuh pekan pembelajaran. Kegiatan ini mengintegrasikan mata pelajaran Biologi, Ekonomi dan Bahasa Inggris yang digabungkan dengan tema Plastic Diet & Zero Waste Campaign yang merupakan tema tahunan tahun ini.
Beberapa hal yang dilakukan antara lain pembuatan eco-column lab yang didesain siswa dengan memanfaatkan botol bekas melalui kegiatan kelas. Anak–anak mempelajari prinsip mengenai keseimbangan lingkungan darat dan air. Mereka juga menganalisa mengenai masalah lingkungan dan bioma yang ada di dunia. Selain itu mereka juga mempelajari tentang biodomes yang cukup popular di dunia.
Dari topik sociopreneur anak–anak belajar mengenai biodomes, yang cukup menarik untuk ide bisnis baru yang ramah lingkungan. Secara berkelompok siswa belajar tentang teknik dan membuat desain dari struktur geodomes yang efektif untuk membuat ekosistem yang ramah lingkungan, dalam prinsip sederhana. Dari kegiatan ini anak–anak belajar memahami bagaimana para ahli di bidang teknik, biologi dan ekonomi berkolaborasi serta bekerjasama untuk membangun konstruksi mega biodomes di dunia nyata. “Melalui kegiatan GENECS ini anak–anak belajar untuk berpikir secara lebih mendalam tentang sebuah topik dan belajar menggunakan pengetahuan yang mereka dapatkan untuk menyelesaikan persoalan dari sebuah isu yang terjadi di lingkungan. Belajar dengan menyenangkan dan eksploratif, sekaligus merangsang cara berpikir kreatif,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
- Semula April, Kesiapan Pengolahan Sampah di Kota Jogja Mundur hingga Awal Mei
- Tabon Hadirkan Karya Seni Partisipatif, Spiritualitas Islam hingga Isu Sosial
- Pemkot Jogja Gandeng Kantor Pertanahan Dorong Digitalisasi UMKM
Advertisement
Advertisement