Advertisement

Sri Purnomo Keluarkan Instruksi Berantas DBD

Yogi Anugrah
Jum'at, 20 September 2019 - 07:17 WIB
Nina Atmasari
Sri Purnomo Keluarkan Instruksi Berantas DBD Bupati Sleman Sri Purnomo - Dokumen Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman Sri Purnomo, menerbitkan Instruksi Nomor 440/1824 tentang Gerakan Pemberantasan Demam Berdarah (DBD) Dengue di wilayah Kabupaten Sleman. Instruksi tersebut ditujukan untuk Kepala Organisasi Perangkat Daerah hingga Kepala Desa se-Kabupaten Sleman.

Ada beberapa poin dalam Instruksi tertanggal 15 Juli tersebut, di antaranya, Melaksanakan Upaya Penanggulangan Penyakit DBD di Kantor/Wilayah kerja dengan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Meningkatkan Gerakan PSN melalui kegiatan penyuluhan intensif kepada masyarakat, meningkatkan pemantauan jentik berkala sehingga dapat dicapai angka bebas jentik.

Advertisement

Melaksanakan upaya optimalisasi pengendalian DBD melalui langkah aksi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik, menyampaikan laporan kegiatan PSN, serta jumlah kasus DBD per-desa setiap bulannya, dan mengaktifkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD dan Kelompok Kerja (Pokja) DBD tingkat Desa.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Novita Krisnaeni mengatakan sejak dikeluarkannya instruksi tersebut, pihaknya melakukan sosialisasi dan monitoring dari Kecamatan hingga Desa.

Menurut dia, dikeluarkannya instruksi tersebut adalah salah satu upaya untuk mengantisipasi agar tidak ada ledakan kasus DBD di Sleman.

“Apalagi menjelang musim hujan, diperkirakan kasus akan meningkat, jadi sudah diantisipasi salah satunya dengan instruksi ini supaya nanti kasus tidak meledak,” kata Novita kepada Harianjogja.com, Kamis (19/9/2019).

Ia menjelaskan, hingga pertengahan September ini, sudah ada 645 kasus DBD di Sleman, dari jumlah tersebut, ada satu kasus dengan penderita yang meninggal dunia.

“Ini total kasus, jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya memang ada peningkatan. Ini terjadi tidak hanya di Sleman sebenarnya, hampir di semua wilayah,” ucap dia.

Ia mengatakan, pihaknya bersama Tim Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD Sleman rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di wilayah Sleman.

“Kami dahulukan PSN. Kalau fogging dilakukan jika ada pengembangan kasus di suatu wilayah. Kalau sejak Januari lalu, memang sudah beberapa kali dilakukan fogging,” kata dia.

Kepala Desa Condongcatur, Kecamatan Depok, Reno Candra Sangaji mengatakan dengan kegiatan PSN yang dilakukan bersama kader kesehatan, kader jumantik, dan pihak-pihak lainnya, mampu menekan angka kasus DBD di wilayah Condongcatur.

“Kalau Depok ini kan termasuk yang endemik, jadi kami intensifkan PSN agar tidak terjadi lonjakan kasus, apalagi di akhir tahun yang biasanya terjadi lonjakan kasus,” kata Reno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

ASN Akan Dipindah ke Ibu Kota Nusantara Secara Bertahap hingga 2029, Ini Prioritasnya

News
| Jum'at, 19 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement