Advertisement

Setelah PKL Kuliner Denggung Mengeluh, Kini Giliran PKL Mainan Anak

Fahmi Ahmad Burhan
Minggu, 06 Oktober 2019 - 17:57 WIB
Arief Junianto
Setelah PKL Kuliner Denggung Mengeluh, Kini Giliran PKL Mainan Anak Salah satu wahana permainan anak yang beroperasi di sekitar Gedung Serba Guna Sleman, Kecamatan Sleman, Minggu (6/10/2019). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Para pelapak permainan anak Taman Denggung, Kecamatan Sleman yang kini telah menempati area Gedung Serba Guna Sleman, mengeluhkan sarana dan prasarana di lokasi baru yang belum memadai.

Sekadar diketahui, pemindahan pelapak permainan anak merupakan upaya relokasi susulan yang dilakukan Pemkab Sleman dalam rangka penataan kawasan Taman Denggung. Pemkab telah merelokasi terlebih dulu para pedagang kuliner ke area sentra kuliner yang disediakan di belakang Pasar Beran, Sleman.

Advertisement

Jarak pemindahan pelapak permainan anak dari Taman Denggung ke Gedung Serba Guna Sleman tak jauh, hanya sekitar 50 meter. Pelapak mengaku sebelumnya sudah terbiasa mengoperasikan alat mainannya menggunakan instalasi listrik, sedangkan di tempat baru, mereka harus menggunakan genset, sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli bahan bakar.

Salah seroang pelapak permainan anak, Andi Sulistyo mengaku sudah direlokasi oleh pengelola Taman Denggung sejak Senin (30/9/2019) lalu. Menurut dia, alasan pengelola merelokasi yaitu untuk menghilangkan kesan kumuh di Taman Denggung yang dulunya ia tempati.

"Sudah dikasih tempat, memang tidak ada retribusi, tapi fasilitasnya masih kurang kalau dibanding di Denggung dulu. Instalasi listrik sama penerangannya di sini belum ada," ujar Andi, Minggu (6/10/2019).

Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan belum ada fasilitas lain seperti toilet dan musala. “Belum lagi lantai belum rata, gerbangnya rusak, dan gersang. Sehingga kalau siang panasnya minta ampun. Tidak seperti di Denggung yang teduh,” kata dia.

Tidak hanya dikeluhkan pelapak mainan, kondisi relokasi itu pun dikeluhkan tukang parkir. Lokasi yang sempit membuat lahan parkir minim. "Jadi otomatis [lahan parkir] sempit, apalagi kalau ada acara-acara tertentu seperti hajatan, pastinya gedungnya [Gedung Serba Guna Sleman] kan dipakai, itu tambah sempit lagi," ujar petugas parkir, Sanusi.

Pembebasan Retribusi

Kepala UPT Stadion Maguwoharjo, Sumadi mengatakan pembebasan retribusi hanya akan berlaku selama sebulan setelah relokasi saja, setelahnya tetap akan dikenakan retribusi. Setelah Taman Denggung steril dari para pelapak, taman akan dipasang portal berupa rantai pada pintu masuk. "Penataan ini kan tujuannya agar tidak kumuh. Karena Denggung ibaratnya, wajah dari Sleman," ujar Sumadi.

Berdasarkan data dari pengelola Taman Denggung, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Stadion Maguwoharjo, ada 64 PKL yang dipindah ke lokasi khusus kuliner, dan ada 27 pelapak mainan yang dipindah ke Gedung Serba Guna Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement