Advertisement
160 Paket Pekerjaan di Kota Jogja Selesai Lelang, 10 Lainnya Masih Proses

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Terhitung sejak Senin (30/9/2019) lalu atau Triwulan III 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja telah menyelesaikan lelang sebanyak 160 paket. Jumlah ini belum memenuhi total paket pekerjaan dengan tender dengan sumber APBD murni Pemkot yang direncanakan, yakni 179 paket.
Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kota Jogja, Sukadarisman, mengatakan kepada Harianjogja.com, Kamis (10/10/2019), dari 179 paket yang dilelang, sebanyak 160 paket selesai lelang, 10 paket sedang dalam proses lelang, tiga paket tidak jadi lelang, tiga paket gagal lelang dan tiga paket dalam proses pelimpahan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ke BLP.
Advertisement
Ia menjelaskan tidak jadi lelang bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya perubahan volume yang akan dikerjakan sehingga tidak jadi diproses. “Atau bisa juga sudah ditangani oleh dinas terkait. Mungkin terjadi hal-hal semacam itu,” ungkapnya.
Adapun beberapa paket pengerjaan yang masih dalam proses, dengan waktu yang tersisa sampai akhir tahun ini menurutnya masih memungkinkan untuk selesai tepat waktu. Semua paket tersisa merupakan pengadaan barang, sehingga tidak memerlukan waktu pengerjaan lama.
Paket pengadaan barang, ia menjelaskan, jika proses lelang sudah selesai maka hanya memerlukan waktu lima sampai 10 hari untuk menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan untuk paket pengerjaan konstruksi, kata dia, saat ini sudah selesai semua.
Meski demikian, dari sejumlah paket pengerjaan konstruksi, ada satu yang akan batal pengerjaannya dan kemungkinan besar putus kontrak dengan pemenang tender, yakni paket Perbaikan Saluran Air Hujan (SAH) Supomo CS, yang pengerjaannya sudah di mulai di jalan babaran.
Seperti diketahui, proyek Supomo SC tersandung dugaan kasus suap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada pertengahan Agustus lalu. Saat ini pihak kontraktor sedang menjalani proses hukum dan jika sudah diputuskan sebagai terpidana maka status kontrak akan diputus.
Paket perbaikan SAH Supomo termasuk proyek Pemkot dengan nilai kontrak terbesar ketiga, yakni Rp8,3 miliar. Paket terbesar pertama adalah pembangunan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dengan nilai kontrak Rp29,1 miliar, dan kedua paket penataan pedestrian Jalan Jendral Sudirman dengan nilai kontrak Rp12,4 miliar.
Ketiga paket terbesar itu merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP). Paket konstruksi juga menempati jumlah lelang terbanyak, yakni 107 paket, disusul pengadaan jasa lain sebanyak 28 paket, pengadaan barang sebanyak 25 paket dan jasa konsultan sebanyak 19 paket.
Kepala Pengendali bangunan (Dalbang) Kota Jogja, Wahyu Handoyo, mengatakan pihaknya tidak mengkategorikan kegiatan OPD ke dalam tender dan non tender. Pihaknya mencatat pada 2019 ini dari 51 OPD, terdapat 674 kegiatan yang terdiri dari fisik dan keuangan.
Sampai akhir September lalu, kata dia, realisasi kegiatan fisik baru mencapai 60,99%, sedangkan kauangan sebesar 39,99%. “Di triwulan ketiga ini biasanya akan dikebut, karena sebelum pergantian tahun harus selesai. Nanti akhir tahun biasanya sudah 100 persen semua,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Investigasi Kebocoran Soal ASPD, Guru SMPN 10 Jogja Tidak Terbukti Membocorkan Soal
- Jogja Food & Beverage Expo, Ajang Pebisnis Makanan Minuman Suguhkan Tren dan Inovasi
- Dua TPR Menuju Pantai Bakal Dipindah, Pemkab Gunungkidul Sediakan Rp2 Miliar untuk Pembebasan Lahan
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
Advertisement