Advertisement

Dosen UAD Olah Limbah Pepaya Jadi Snack dan Minuman Kopi

Rahmat Jiwandono
Rabu, 16 Oktober 2019 - 00:17 WIB
Bhekti Suryani
Dosen UAD Olah Limbah Pepaya Jadi Snack dan Minuman Kopi Tim Pengabdian Masyarakat Jurusan Teknik Pangan UAD Jogja, bersama warga Dusun Padokan Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, menunjukkan hasil produk olahan dari limbah buah pepaya beberapa waktu lalu. - Ist/Dok UAD

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-- Sekelompok dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Pangan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jogja memanfaatkan limbah buah pepaya sebagai produk pangan. Pemanfaatan pepaya menjadi produk pangan merupakan program pengabdian kepada masyarakat.

Dosen Teknik Pangan UAD, Safinta Nurindra Rahmadhia, mengatakan penelitian memanfaatkan limbah buah pepaya menjadi produk pangan dilakukan di Dusun Padokan Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Kegiatan tersebut dilakukan mulai 24 Agustus hingga 5 September 2019 lalu.

Advertisement

"Kami selama sembilan hari memberikan pembekalan dan pendampingan kepada ibu-ibu di sana," kata dia kepada Harianjogja.com, Selasa (15/10/2019).

Ia menjelaskan tim program pengabdian kepada masyarakat terdiri dari dua orang dosen serta empat orang mahasiswa. Dua dosen tersebut yaitu Amalya Nurul Khairi dan Titisari Juwitaningtyas. Adapun empat mahasiswa yang terlibat yaitu Muhammad Rifqi, Aria Azizah, Yanas Anggana Saputra dan Rizky Priandi Nur Hidayat.

Dusun Padokan Lor sejatinya sudah mempunyai olahan buah pepaya yang dijadikan geplak pepaya. Pihaknya lalu berinisiatif mengolah biji dan kulit pepaya yang selama ini hanya menjadi limbah. Pihaknya juga tetap mengolah daging buah pepaya itu sendiri.

"Biji pepaya kami buat menjadi minuman kopi biji pepaya, kulit pepaya diolah menjadi snack," ujarnya.

Adapun buah pepaya diolah menjadi jeli kering. Khusus olahan biji pepaya untuk minuman, diakuinya masih sedikit karena jumlah biji pepaya yang menjadi bahan baku juga minim.Kini produk hasil olahan pepaya itu telah dipasarkan di bazar pasar desa.

Mahasiswa Jurusan Teknik Pangan UAD, Yanas Anggana Saputra, mengatakan ia dan teman-temannya menyosialisasikan kepada ibu-ibu warga Dusun Padokan Lor ihwal kulit dan biji pepaya yang bisa diolah menjadi penganan sehingga lebih bernilai. Menurutnya kalau limbah pepaya itu tidak diolah, meski bisa dijadikan kompos namun nilai jualnya lebih rendah. "Kalau dibuat jadi produk bisa meningkatkan perekonomian warga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement