Advertisement
Kejar Perolehan PAD, Dinpar Diimbau Tak Bergantung Retribusi Tiket Masuk
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Eko Rustamto, meminta Pemkab untuk tidak hanya bertumpu pada tiket retribusi objek wisata untuk mendongkrak pendapatan. Menurutnya, Pemkab bisa menggenjot pemasukan salah satunya dengan mengoptimalkan pajak hotel dan restoran. “Harus ada sektor lain yang harus bisa dioptimalkan,” kata Eko, Rabu (23/10/2019).
Selama ini, menurut Eko, Pemkab terlalu bergantung pada pemasukan dari tiket masuk objek wisata. Kebijakan itu, menurut Eko, harus diubah sehingga ada inovasi dalam hal pendapatan. “Saya yakin kalau pajak hiburan atau pajak hotel dan restoran dimaksimalkan, maka pendapatan bisa lebih banyak ketimbang dengan retribusi masuk kawasan wisata,” tuturnya.
Advertisement
Meski demikian, penarikan di sektor pajak hiburan maupun hotel dan restoran harus diimbangi dengan penyediaan sarana prasarana pendukung yang memadai. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung yang datang. “Harus ada imbal baliknya. Yang jelas, potensi pajak di sektor pariwisata belum dioptimalkan dan ini harus dimanfaatkan untuk mendongkrak pendapatan,” tuturnya.
Untuk memaksimalkan pengembangan wisata, Dinas Pariwisata (Dinpar) Gunungkidul harus fokus dalam promosi maupun pengembangan destinasi. Meski demikian, saat ini Dinpar belum fokus karena masih sibuk berupaya mencapai target PAD wisata dari sektor retribusi tiket masuk. “Biar fokus harusnya masalah retribus tidak ditangani sendiri. Kalau tidak bisa dipihakketigakan, pengelolaan bisa dilakukan dengan membentuk BUMD di sektor wisata,” kata politikus Partai Demokrat ini.
Sekretaris Dinpar Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan, tahun ini menargetkan kunjungan sebanyak 3,7 juta dan dengan pendapatan Rp27.823.128.500. Namun hingga Jumat (18/10), jumlah pengunjung yang masuk baru sebanyak 2.383.276 orang dengan menyumbang pendapatan sebesar Rp18.011.910.235. “Masih ada kekurangan sekitar Rp9,8 miliar. Mudah-mudahan target ini bisa dicapai di akhir tahun,” katanya.
Menurut dia, untuk menutupi kekurangan target PAD sangat bergantung dengan libur di akhir tahun dan liburan anak sekolah. Hari berharap libur akhir tahun bisa mendongkrak pendapatan di sektor kepariwisataan. “Potensi yang ada akan kami maksimalkan,” katanya.
Menurut Hary, tidak tercapainya target di tahun lalu tidak lepas dari sejumlah isu seperti adanya gelombang tinggi di kawasan pesisir Gunungkidul. Selain itu, juga dipengaruhi menurunnya jumlah kunjungan di sektor utara. “Destinasi pantai masih menjadi primadona. Tapi untuk menggenjot pendapatan, kami juga akan mengoptimalkan destinasi minat khusus seperti Gua Pindul, Air Terjun Srigetuk, Gunung Api Purba Nglangeran hingga kawan Embung Batara Sriten,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan BMKG, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Wilayah DIY, Hari Ini Kamis 18 April 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 18 Februari 2024, Buyern Vs Arsenal, Aduan THR, Volume Sampah Lebaran
- Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Kamis 18 April 2024
- Pilkada 2024, KPU Jogja Gandeng Disdukcapil Memastikan Akurasi Data Pemilih
Advertisement
Advertisement