Advertisement
10 Investor Disebut Mengincar TPST Piyungan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah investor diklaim berminat berinvestasi dalam pengelolaan Tempat Pembungan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Pemda DIY kini gencar mempromosikan pengelolaan TPST Piyungan ke investor.
Pemerintah DIY kini berencana melakukan pengelolaan sampah di TPST Piyungan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Melalui skema tersebut, tempat pembuangan sampah yang terkesan kotor akan ditata ulang.
Advertisement
Kepala Balai Pengelolaan Sampah TPST Piyungan Dinas Lingkungan hidup dan Kehutanan DIY, Fauzan Umar mengatakan sejauh ini belum mengetahui teknologi apa yang akan diterapkan untuk pengelolaan sampah di TPST Piyungan. Namun demikian, konsep ke depan melalui skema KPBU akan tetap dilakukan.
"TPST Piyungan akan menjadi tempat yang bagus, dan bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat. Untuk apa saja, sehingga area TPST Piyungan yang awalnya terkesan kumuh dan jorok akan diubah menjadi taman edukasi. Bahkan bisa juga sebagai destinasi wisata dan tempat aktivitas masyarakat," ungkapnya pada Senin (11/11/2019).
Ketika konsep KPBU diterapkan, menurut Fauzan, maka pemerintah membutuhkan lahan tambahan seluas lima hektar. Lahan tersebut akan digunakan sebagai penempatan teknologi dan residu.
Pihaknya sendiri mengklaim sudah mempromosikan potensi TPST Piyungan ke Jakarta. Kata dia, sudah ada sekitar 10 investor yang tertarik. Mereka ingin tahu bagaimana sistem kerja sama yang akan dibangun.
"Sudah banyak investor yang tertarik. Kurang lebih 10 perusahaan. Ada yang dari Jerman, China juga ada. Beberapa negaralah. Tapi dari dalam negeri juga banyak," kata dia.
Skema KPBU saat ini masih dalam tahap pengadaan konsultan perencanaan. Ia menargetkan, lelang konsultan pada 2020 mendatang sudah bisa kontrak. Kemudian 2021 dilanjutkan tahap lelang konstruksi.
Maryono, Ketua Komunitas Pemulung Mardiko, yang biasa memunguti sampah di area pembuangan sampah berharap, meski pengelolaan sampah di TPST Piyungan nantinya dikelola oleh badan usaha, para pemulung bisa tetap diberdayakan.
"Kalau memang nantinya akan diambil alih badan usaha, mohon kami jangan hanya disingkirkan saja. Mohon nanti ikut diberdayakan," katanya.
Komunitas pemulung Mardiko sendiri memiliki kurang lebih 500 anggota. Sebanyak 70% dari mereka merupakan warga masyarakat yang tinggal di sekitar pembuangan sampah dan lainnya dari luar DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Candaan Bom di Pelita Air Rugikan Banyak Pihak, Warganet Desak Pelaku Dihukum Pidana
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DIY Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Libur Panjang Akhir Tahun
- Saran Pakar UGM Antisipasi Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
- Spanduk Bermuatan Provokatif tentang Ade Armando Dicopot Bawaslu Kota Jogja
- Jutaan Kendaraan Diprediksi Masuk ke Kota Jogja saat Libur Nataru
- Ratusan Tenaga Kesehatan Kota Jogja Dapat Edukasi soal Stunting
Advertisement
Advertisement