Advertisement
Gebyar Budaya Digelar untuk Menyatukan Keberagaman Indonesia di Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Gebyar Budaya Nusantara bertajuk Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa Indonesia Jaya di Jogja Paradise, Sabtu (16/11/2019). Kegiatan yang menghadirkan berbagai kelompok budaya dari berbagai daerah di Indonesia itu untuk menginspirasi terciptanya persatuan melalui keberagaman.
Gebyar budaya itu diisi berbagai kegiatan yang menampilkan beragam budaya di nusantara. Selain masyarakat juga melibatkan sejumlah mahasiswa dari luar yang sedang menempuh pendidikan di Jogja. Tokoh Masyarakat Sleman Riyanto Kuncoro mengatakan kegiatan gelar budaya itu untuk menunjukkan beragam kekayaan budaya yang ada di Indonesia.
Advertisement
Ada puluhan kelompok kebudayaan yang terlibat dengan menampilkan keunikan masing-masing. Kegiatan ini menjadi penyemangat tersendiri bagi masyarakat terutama pemuda untuk bisa meneladani nilai budaya.
“Selain itu kami mengajak semua para pemuda, untuk berpikir ke belakang meneladani para pahlawan berjuang, mempertahankan kemerdekaan. Di bulan ini kita memperingati hari pahlawan juga, ini menjadi tolok ukur, agar pemuda harus mengisi dan melanjutkan perjuangan pahlawan,” katanya di sela-sela kegiatan, Sabtu (11/16/2019).
Sejumlah kelompok yang tampil antara lain Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) Makassar, Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) Bima NTT, Sanggar ANak Alam, dan berbagai kelompok budaya lokal Jogja serta daerah lain. Selain tari-tarian, beberapa di antaranya menampilkan rebana, puisi dan lain-lain.
Riyanto menambahkan Jogja yang menjadi miniatur Indonesia sangat cocok untuk terus menjadi contoh keberagaman bagi daerah lain. Banyak masyarakat terutama mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia datang ke Jogja terutama di wilayah Sleman. Pendekatan budaya, dinilai menjadi salah satu cara yang tepat untuk menanamkan nilai keberagaman sehingga bisa tercipta kerukunan dan persatuan.
Ia juga menyinggung soal kadang adanya kasus intoleransi yang ada di wilayah DIY. Menurutnya jika bisa saling memahami antarsesama, hal itu tak perlu terjadi.
“Intinya kami ingin menyampaikan bahwa sebenarnya pendekatan budaya ini relevan untuk kita saling memahami dan rukun antarsesama. Meskipun berbeda tidak harus bertentangan, perbedaan itu justru harus dibanggakan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Lempuyangan
- Jangan Sampai Telat, Jadwal SIM Ditlantas Polda DIY Selama Mei 2025
- Jadwal Prameks Jogja-Kutoarjo Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
Advertisement