Malioboro Bebas Kendaraan, Parkir di Jalan-Jalan Ini Akan Ditilang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Malioboro kembali bebas kendaraan bermotor pada Selasa (19/11/2019). Program ini untuk menambah Selasa Wage yang sudah berjalan.
Kasat Lantas Polresta Jogja Kompol Yugi Bayu Hindarto mengimbau warga masyarakat tidak memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan penyangga Malioboro, terutama Jalan Mataram, Pasar Kembang, Bhayangkara, Letjen Soeprapto dan Ahmad Dahlan.
Advertisement
Polisi akan menilang kendaraan yang diparkir di bahu jalan tersebut.
“Kami minta jangan parkir di bahu jalan, di jalan seputaran penyangga Malioboro, karena akan menganggu akses dan menambah kemacetan, kalau masih ditemukan akan kami tilang,” katanya.
Pengalihan arus dilakukan mulai dari pintu masuk sebelah utara menuju Malioboro atau di Jalan Abu Bakar Ali. Kendaraan bermotor diarahkan menuju Jalan Pasar Kembang.
Kepolisian dan Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengubah arus di jalan sirip kawasan Malioboro dari semula satu arah menjadi dua arah, dengan catatan pengendara tidak sampai ke Jalan Malioboro. Arus ini berlaku di Jalan Sosrowijayan, Jalan Dagen, Jalan Beskalan.
“Seperti Dagen dan Sosrowijayan itu biasanya kan hanya satu arah, nah saat program ini diberlakukan nanti bisa dua arah ke barat dan timur. Ini untuk warga dan pengunjung hotel di kawasan itu. Tetapi kendaraan tidak bisa masuk ke Malioboro. Jalan sisi utara Gedung Agung [Jalan Reksobayan] yang ke arah Malioboro ditutup, tetapi boleh dilewati sampai gereja,” kata mantan Kasat Lantas Polres Sleman ini.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jogja Agus Arif Nugroho mengatakan uji coba Malioboro bebas kendaraan Selasa ini bertepatan dengan pasaran pon. Konsep uji coba ini sebenarnya hampir sama dengan Selasa Wage, tetapi kali ini PKL boleh berjualan. Dinas perlu berkali-kali menguji coba program ini untuk mendapatkan data dampak penutupan kawasan Malioboro dari kendaraan bermotor.
“Nanti mungkin bisa akhir pekan atau [hari] lainnya,” katanya.
Koordinator PKL Lesehan Malioboro Sukidi menyatakan dukungannya.
“Selama PKL masih bisa berjualan kami terima, dengan harapan untuk suplai barang dagangan bisa disiasati dengan cara lain, bisa disuplai dengan transportasi nonkendaraan bermotor, ini bagian dari persiapan kami ke depan kalau Malioboro benar-benar sudah diberlakukan jalur pendestrian secara penuh,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
Advertisement
Advertisement