Advertisement

Misteri Penyebab Keracunan Ratusan Buruh Garmen di Sleman

Hafit Yudi Suprobo
Minggu, 08 Desember 2019 - 00:17 WIB
Nina Atmasari
Misteri Penyebab Keracunan Ratusan Buruh Garmen di Sleman Ilustrasi. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Kesehatan Sleman masih melakukan upaya penelusuran penyebab insiden keracunan buruh dari salah satu pabrik garmen di Kecamatan Ngaglik. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman Novita Krisnaeni.

"Hingga siang kemarin, baru sebagian karyawan yang dimintai keterangan. Sementara untuk memperoleh kesimpulan, dibutuhkan data dari seluruh pasien," ujar Novita, Jumat (6/12/2019).

Advertisement

Ia dan jawatannya juga belum bisa memberikan kesimpulan penyebab kasus keracunan yang menimpa ratusan buruh pabrik yang diduga keracunan pasca memakan makanan dari catering.

"Belum ada kesimpulan. Kami juga masih menunggu hasil pemeriksaan sampel dari Balai Laboratorium Kesehatan [BLK] Yogyakarta, biasanya 5-7 hari sudah bisa didapati hasilnya," ujar Novita.

Adapun, beberapa keterangan yang dibutuhkan oleh Tim dari Dinkes Sleman antara lain keluhan dari korban, makanan apa yang dikonsumsi, kapan mulai muncul keluhan, dan obat apa yang sudah diminum. "Setelah semua data terangkum, baru kemudian Dinkes menggali keterangan dari penyedia jasa katering," ungkapnya.

Ada tiga katering yang menyediakan makan siang bagi karyawan pabrik tersebut berdasarkan keterangan yang diterima oleh dinas kesehatan kabupaten Sleman.

Maka dari itu, ia dan jawatannya tidak bisa serta merta menyimpulkan penyebab dari kasus keracunan. "Kami juga harus mencocokkan sampel dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Selain itu, data wawancara harus diolah terlebih dulu untuk mengetahui asal muasal katering yang makanannya paling banyak dikonsumsi oleh karyawan," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh Dinkes Sleman, pada hari kejadian diketahui menu makan siang yang disajikan kepada ratusan buruh terdiri dari nasi, sayur, buah, kerupuk, ikan tongkol, lele, dan tempe.

Namun demikian, dikarenakan pihaknya belum menerima informasi dari hasil laboratorium, ia enggan menduga-duga jenis makanan apa yang menjadi pemicu keracunan.

Semua makanan pada prinsipnya, lanjut Novita, bisa menyebabkan keracunan kalau mulai dari pemilihan bahan, cara memasak dan penyajiannya tidak higienis.

Sebelumnya Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Kewaspadaan Keracunan Makanan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Gunanto mengatakan jika pihaknya telah melakukan inspeksi lapangan terhadap dua catering berlokasi di kabupaten Sleman yang diduga menyediakan makanan kepada buruh pabrik MTG.

"Hasilnya kategori resiko rendah, sedang untuk catering yang berasal dari luar Sleman masih dalam konfirmasi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yordania Tegaskan Larang Wilayah Udaranya Jadi Medan Tempur Iran vs Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement