Advertisement

Hujan Belum Merata di Girisubo dan Rongkop

Muhammad Nadhir Attamimi
Sabtu, 21 Desember 2019 - 10:47 WIB
Nina Atmasari
Hujan Belum Merata di Girisubo dan Rongkop Sakino, petani asal Dusun Kenis, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, menunjukkan benih jagung yang ditanam yang gagal tumbuh lantaran menghilangnya hujan dan cuaca yang sangat panas, Senin (2/12/2019). - Harian Jogja/Muhammad Nadhir Attamimi

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Pasca terjadinya pethatan atau tidak turunnya hujan selama 30 hari di Gunungkidul, tim dari Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) melakukan monitoring pertanian dengan menyebar di beberapa wilayah di Gunungkidul seperti Kecamatan Nglipar, Wonosari, Semanu, Saptosari, Rongkop dan Girisubo.

Kepala DPP Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengungkapkan hasil monitoring menunjukkan hujan sudah mulai merata, hal itu berdampak pada beberapa tanaman sudah yang sudah mulai tumbuh dan menghijau. "Pertanaman seperti padi, palawija sudah mulai tumbuh dan menghijau," kata Bambang, Jumat (20/12/2019).

Advertisement

Bambang menjelaskan hasil laporan curah hujan rata-rata di bulan November baru mencapai 49 mm, sedangkan untuk bulan Desember sudah di atas 50 mm. Curah hujan tersebut dinilainya sudah mencukupi untuk pertumbuhan tanaman.

"Meski demikian masih ada wilayah kecamatan yang belum merata sebagian Rongkop serta Tepus yang berdekatan dengan Girisubo. Kemarin Girisubo ada hujan," ujarnya.

Sementara untuk di Kecamatan Rongkop hujan normal berada di Desa Pucanganom, Pringombo dan sebagian Semugih. Mengingat, tanaman para petani sudah mulai menghijau, sedangkan di desa lainnya belum turun hujan.

"Kalau untuk Girisubo secara total belum ada pertanaman yang tumbuh," ujarnya.

Bambang mengajak seluruh masyarakat untuk turut berdoa agar hujan segera merata khususnya di Girisubo dan Rongkop sehingga tanaman para petani segera bisa tumbuh dan menghijau.

Selain itu, di sela pemantauan pihaknya juga meresmikan sumur bor untuk pertanian warga, khususnya tanaman hortikultura. Targetnya, sumur bor tersebut bisa untuk mencukupi pengairan lahan pertanian hortikulutura petani seluas 20 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement