Advertisement
Hujan Mengguyur, Petani Gunungkidul Mengaku Sukses Ngawu-awu

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Musim hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Gunungkidul. Sebelumnya, para petani mulai melakukan tradisi ngawu-awu. Dalam tradisi tersebut, para petani mengolah lahan dan menebar benih agar tanaman siap tumbuh saat musim hujan tiba.
Seorang petani dari Kelompok Tani Kecamatan Saptosari, Sutampi, 37, menjelaskan tradisi ngawu-awu petani di Saptosari terbilang sukses. Pasalnya, prediksi mereka dengan melakukan ngawu-awu pas ketika hujan mengguyur wilayah mereka.
Advertisement
"Untuk ngawu-awu padi dan jagung alhamdulillah sukses, disini hujan deras hari Jumat dan Sabtu," kata petani asal Desa Krambilsawit ini kepada Harianjogja.com, Senin (4/11/2019).
Ia menjelaskan para petani di Saptosari, Gunungkidul melakukan tradisi ngawu-awu menurut penanggalan jawa. Sehingga, ketika hujan mengguyur di awal November, proses ngawu-awu cukup berhasil.
"Kalau para petani itu ngawu-awu padi dan jagung sudah sejak sebulan lalu karena kan bisa tahan panas kalau dua jenis tanaman itu, karena info dari BMKG juga kan November hujan," ujarnya.
Ia mengungkapkan tradisi ngawu-awu dilakukan dengan harapan ketika hujan mulai mengguyur, benih-benih yang sudah ditanam sebulan lalu bisa tumbuh dengan baik. Sutampi menuturkan sebelum ngawu-awu, benih dan bibit sudah disiapkan oleh kelompok tani.
"Walaupun hujan tidak deras tapi cukup baik setelah ngawu-awu, ya semoga dalam waktu dekat ini bisa turun hujan terus," kata dia.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Peternakan (DPP) Gunungkidul, Raharjo Yuwono menjelaskan pantauan petugas di lapangan, hujan telah mengguyur di wilayah Selatan Kabupaten Gunungkidul.
Raharjo mengungkapkan hadirnya hujan lebih awal ini tentunya diharapkan bisa membawa berkah serta harapan bagi para petani. Ia mengungkapkan untuk melihat hasil ngawu-awu selama ini tampak pada hasil pertumbuhan tanaman padi atau jagung.
"Sekarang petani sudah tanam benih setelah ngawu-awu jauh hari sebelum turun hujan," ujarnya.
Raharjo mengungkapkan hingga bulan Oktober kemarin, sekurang-kurangnya 9630 ha lahan pertanian yang tersebar di Gunungkidul sukses melakukan tradisi ngawu-awu.
Sebelumnya, DPP Kabupaten Gunungkidul telah menggencarkan olah tanah sebelum hujan. Selain itu, pihaknya juga telah membagikan bantuan alat pertanian seperti pompa air, traktor, pemipil jagung dan lainnya guna mensukseskan masa tanam 2019/2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wakil Ketua DPR Sebut Keputusan Soal Pengangkatan CPNS Diputuskan Pekan Depan
Advertisement

Masjid Sultan Eyup, Masjid di Istanbul yang Dijaga Sahabat Nabi Muhammad SAW
Advertisement
Berita Populer
- 1,5 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi DIY Selama Libur Lebaran 2025
- TPID Bantul Cek Harga dan Stok Bahan Pokok Menjelang Lebaran
- DLH Bantul Temukan Puluhan Titik Pembakaran Sampah Ilegal
- Modif Tangki Panther Jadi Tangki Truk, Pelaku Penyalahgunaan Biosolar Ditangkap
- Sempat Mandek, Pembangunan Gedung Rumah Sakit di Patuk Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini
Advertisement
Advertisement