Advertisement
Dinpar DIY Dukung Gelar Budaya di Desa Pilangrejo

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, menyelenggarakan Gelar Budaya 2019. Kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan potensi desa ini terselenggara berkat kerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Desa Pilangrejo, Aris Widartono, mengatakan desanya memiliki banyak potensi mulai dari seni budaya, ekonomi hingga pariwisata. Untuk seni budaya Desa Pilangrejo memiliki sejumlah grup kesenian tradisional mulai uyon-uyon, reog, jatilan dan campursari. Di sektor ekonomi Pilangrejo memiliki sentra kerajinan gula jawa, peyek hingga keripik. Di sektor pariwisata desa ini memiliki Embung Batara Sriten. “Potensi inilah yang coba kami angkat dalam Gelar Budaya 2019,” kata Aris di sela-sela kegiatan di Taman Desa Pilangrejo, Kamis (26/12/2019).
Advertisement
Di dalam gelar budaya ada beberapa pertunjukan seni tradisonal yang ditampilkan seperti jatilan, reog hingga campursari. Diharapkan dengan pertunjukan ini kesenian yang ada di masyarakat bisa dilestarikan dengan baik. “Kami tidak ingin seni dan tradisi yang dimiliki punah. Jadi harus dilestarikan, salah satunya melalui kegiatan Gelar Budaya 2019,” tuturnya.
Dia berharap dengan kegiatan ini bisa mengenalkan potensi yang dimiliki Desa Pilangrejo mulai dari ekonomi, pariwisata hingga kesenian dan tradisi. “Gelar budaya akan menjadi program rutin. Sebelumnya kami juga telah menggelar Festival Paralayang di Embung Batara Sriten,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Dinas Pariwisata DIY, Aria Nugrahadi, menyatakan jajarannya mendukung gelar budaya yang diadakan Desa Pilangrejo. Menurutnya, pengembangan wisata tidak melulu berkaitan dengan objek wisata, tetapi juga dengan pementasan seni dan budaya. Oleh karena itu, fokus dalam pengembangan tidak hanya mengacu pada destinasi berupa potensi alam karena ada sektor lain yang dapat digarap. “Salah satunya melalui potensi seni budaya, sehingga dapat memberikan pilihan dalam berwisata karena tidak hanya mengandalkan potensi alam,” kata Aria.
Dikatakan Aria, pengembangan seni budaya tidak hanya untuk upaya pelesetarian. Keberadaanya juga dapat memberikan dukungan terhadap kemajuan sektor wisata di DIY. “Bukan berarti kami ikut mendukung pementasan budaya, terus melupakan pengembangan destinasi. Semua kami garap, sebab keduanya dapat saling mendukung dan melengkapi,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Sinar Jaya, Jumat 11 Juli 2025 (Malioboro Jogja-Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul)
- Kemendagri Terbitkan Izin Pelantikan JPT Pratama di Lingkup Kabupaten Sleman
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
Advertisement
Advertisement