Tebing Sungai Gendol Jadi Ancaman Terbesar Para Penambang Pasir
Advertisement
Harianjogja, SLEMAN—Potensi bencana tanah longsor di area penambangan pasir di kawasan Sungai Gendol, tepatnya di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman kini bukan lagi pada akses masuk ke lokasi tambang, namun justru ada di spot tebing kanan-kiri sungai tersebut.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menjelaskan potensi tanah longsor di area penambangan pasir Sungai Gendol, kini memang berada di area tebing sungai. Bahkan, ada tebing yang tingginya sekitar 100 meter dan berbahaya bagi para penambang. "Tebing kanan-kiri Sungai Gendol sudah sangat dalam. Sebenarnya, yang digali itu sudah bukan lagi material [erupsi Merapi] 2010. Itulah sebabnya, sekarang memang jauh lebih dalam," ujar Joko kepada Harian Jogja, Selasa (7/1/2020).
Advertisement
Berdasarkan hasil pemetaan BPBD Sleman, imbuh Joko, area penambangan yang rawan longsor ada di sejumlah titik, mulai dari dam Manggong hingga sebelah barat Srunen. “Di barat Srunen itu ada tebing sungai yang ketinggiannya mencapai lebih dari 100 meter,” ucap dia.
Selain itu, teknik dan metode penambangan yang dilakukan oleh para penambang, menurut Joko, juga kian menambah tinggi risiko longsoran. Penambangan yang dilakukan sejauh ini cenderung tidak memenuhi persyaratan lantaran tanpa adanya perencanaan.
Menurut dia, pada musim kemarau, kontur tanah cenderung kering, sehingga ketika ditambang dari bawah, tidak begitu mengkhawatirkan. Namun di musim hujan seperti saat ini, kondisi tanah di tebing sungai menjadi basah dan labil, sehingga potensi longsornya menjadi lebih tinggi. "Penambangan kini sudah semakin mengarah ke arah tebing. Ini jelas berbahaya, apalagi jika ada aliran lahar hujan. Jadi kami menegur mereka melalui dinas terkait. Kami berharap teknis penambangan diawasi betul. Karena memang sangat mengkhawatirkan," kata dia.
Di lokasi tambang, lanjut Joko, pengawasan tambang sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari Kepala Teknik Tambang (KTT) dari masing-masing pemegang izin tambang. "KTT itu adalah orang yang bertanggung jawab penuh terhadap lokasi tambang dan di situ harusnya ada perencanaan tambangnya,” ucap Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement