Advertisement
Usus Besar Hanya Satu, Bayi Kembar Siam Dempet di Gunungkidul Tak Kunjung dipisahkan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Sepasang bayi kembar siam dempet bernama Meisya dan Meikha asal Dusun Pabregan, Desa Sumberejo, Kecamatan Semin kini telah berusia 19 bulan atau 1,5 tahun. Namun, hingga saat ini tindakan pemisahan tak kunjung dilakukan, mengingat tim penanganan bayi tersebut dari pihak RSUP Sardjito perlu mematangkan segala hal agar operasi berjalan lancar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Ia mengungkapkan operasi pemisahan bayi kembar tersebut bukanlah perkara mudah. Bahkan, akan melibatkan banyak dokter dalam berbagai bidang ilmu.
Advertisement
"Belum ada keputusan pemisahan dan pertemuan terakhir di RS Sardjito masih uji dan pembahasan yang harus dipersiapkan, karena bakal melibatkan banyak disiplin ilmu seperti dokter anak, dokter bedah saraf, dokter tulang dan lainnya," kata Dewi kepada Harianjogja.com, Sabtu (11/1/2020).
Dalam kasus tersebut, pihaknya mendapatkan temuan penanganan yang cukup sulit, dimana beberapa organ tubuhnya yang seharusnya terdapat di masing-masing bayi ternyata hanya ada satu. Sehingga, ini yang diakui Dewi merupakan belum terealisasinya proses operasi.
"Karena ada penemuan yang agak sulit dipisah itu usus besarnya hanya ada satu, kemudian beberapa lainnya harusnya masing-masing ada tapi hanya punya satu," ujarnya.
Ia menuturkan seluruh penanganan medis telah diambil alih oleh Pemda DIY dalam hal ini RSUP Sardjito. Mulai dari proses tindak lanjut operasi pemisahan hingga biaya secara keseluruhan. "Sangat besar biayanya, rasanya kok tidak mungkin kalau menggunakan dana orang tua, dana melibatkan pemda, nanti dalam artian siapa saja entah Sardjito atau donatur lain," ujarnya.
Dalam menunggu proses tindak lanjut penanganannya, bayi kembar dari pasangan Ari Sahyana dan Eka Handayani itu kini tengah dalam pemantauan puskesmas Semin dan Dinas Kesehatan sesuai protap penanganan bayi kondisi tidak normal.
"Bayi ini kita lakukan pemantauan seperti bayi lainnya, bahkan kami ada tambahan penanganan karena kalau beratnya kurang akan kita beri makanan tambahan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement