Advertisement
Tempat Sampah Ditutup, Warga Sagan Jogja Protes
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Sagan, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Jogja, memprotes penutupan tempat penampungan sementara (TPS) Sagan. Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menutup tempat sampah ini sejak awal Januari lalu.
Dari pantauan Harian Jogja, Minggu (12/1), TPS Sagan kini dipenuhi dengan banner bernada penolakan penutupan TPS yang dipasang oleh masyarakat. Dalam protesnya, masyarakat meminta kepada pemerintah untuk menyediakan TPS alternatif, sehingga warga tak kesulitan membuang sampah.
Advertisement
Salah satu warga Sagan, Darwati, mengaku tak tahu alasan pemerintah dalam menutup TPS tersebut. Akibat penutupan TPS itu warga kini tak punya TPS, sehingga harus membuang sampah di tempat yang lebih jauh.
Lantaran tempat pembuangan sampah yang jauh, imbuh dia, warga tak bisa membuang sampah sewaktu-waktu, namun harus dalam sekali waktu tertentu. "Sudah sepekan jni ditutup, warga mulai resah karena membuang sampah sekarang jauh. Layanan dari DLH [Dinas Lingkungan Hidup] ada, memakai truk di dekat Bumbu Desa, setiap hari, namun waktunya cuma dari pukul 06.00 WIB sampai 08.00 WIB," katanya, Minggu (12/1).
Sebelum ditutup, di TPS Sagan, kata dia, ada tujuh gerobak yang mengangkut sampah warga setiap hari. Warga mendapat layanan itu dengan membayar retribusi mulai dari Rp30.000 sampai Rp200.000 per bulan, tergantung jenis rumah atau usahanya.
Namun setelah ditutup, petugas pembawa gerobak yang merupakan warga Sagan juga banyak berkurang, sehingga warga harus mengangkut sampahnya ke truk pengangkut sampah milik DLH Kota Jogja. "Tetapi waktunya itu kan jam sibuk, kalau tidak sempat ya ke TPS dekat Kantor RRI Kotabaru," katanya.
Kepala DLH Kota Jogja, Suyana, mengatakan ditutupnya TPS Sagan merupakan kesepakatan antara Pemkot, Kecamatan Gondokusuman dan SMA 9 Jogja. Disamping pertimbangan estetika, ia mengungkapkan lebih dari setengah pemakai TPS Sagan justru warga di luar Sagan.
"Lebih dari setengahnya orang luar Sagan, bahkan luar daerah. Dari warga Sagan tidak banyak, hanya tujuh gerobak. Lagipula kami tetap memfasilitasi pembuangan sampah dengan truk setiap pagi," ujar dia.
Soal pembuangan sampah, dia mengatakan warga bisa membuang sampah di depo terdekat, yakni di Langensari, Klitren.
Adapun soal rencana Pemkot terkait dengan pemindahan TPS Sagan, Suyana belum mau berkomentar banyak. "Sementara masih ditutup, belum dibongkar. Kalau rencana alih fungsi ada di kecamatan," katanya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Jogja, Endro Sulaksono, mengatakan penutupan TPS Sagan boleh saja berdalih estetika, karena ingin Kota Jogja terlihat bersih dan wisatawan lebih nyaman. Namun dia menyayangkan minimnya sosialisasi, padahal warga adalah pihak yang paling merasakan dampaknya.
"Jangan saklek ditutup tapi tidak ada solusi. Pemkot setidaknya menyediakan tempat ganti TPS. Sekitar kampung Sagan pasti bisa dicari. Kedua kalau mau edukasi warga, Pemkot mesti mengadakan pelatihan kepada warga bagaimana pengelolaan sampah yang benar," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDIP, Presiden Jokowi Bilang Begini
- Politeknik Indonusa Surakarta Kini Punya Prodi Sarjana Terapan Bisnis Manajemen
- Sebagian Besar Siswa SMP Solo Alami Kekerasan, Teguh Prakosa Keliling Sekolah
- Teguh Prakosa Menjaga Kesehatan Mental Siswa dengan Kunjungi Sekolah di Solo
Berita Pilihan
Advertisement
Catatkan Kenaikan Transaksi SPKLU, PLN Suguhkan Kenyamanan Bagi Pemudik EV Pada Arus Mudik Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
- Golkar DIY Bakal Terima Nama Calon yang Dijaring di Pilkada 2024, Berikut Nama-nama Kandidatnya
- Harga Bawang Merah di Jogja Masih Stabil Tinggi, Ini Penyebabnya
- Ini Rencana Pemda DIY Setelah TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement