Advertisement

Banyak Rumah Bersejarah di Purbayan, Kini Sekali Klik Muncul Gambar dan Narasi Bangunan

Sunartono
Rabu, 05 Februari 2020 - 09:27 WIB
Nina Atmasari
Banyak Rumah Bersejarah di Purbayan, Kini Sekali Klik Muncul Gambar dan Narasi Bangunan Kegiatan FGD hasil cultural mapping Kampung Alun-Alun, Purbayan, Kotagede. - Ist/ Dok Purbayan.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Kelurahan Purbayan Kotagede, Kota Jogja melakukan cultural mapping untuk mendeteksi sejumlah rumah warga yang termasuk memiliki nilai peninggalan sejarah dengan menggandeng perguruan tinggi. Program itu ke depan diharapkan bisa meningkatkan kekhasan kelurahan tersebut.

Lurah Purbayan Kotagede Kota Jogja Ari Suryani menjelaskan kegiatan itu digawangi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPKM) Purbayan dengan menggandeng mahasiswa Magister Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII). Hasilnya telah dibahas melalui diskusi pada pekan lalu.

Advertisement

“Telah dilakukan mapping rumah-rumah terutama yang punya nilai budaya atau bersejarah. Mapping di google map,” katanya, Selasa (4/2/2020).

Ia menambahkan dalam pemetaan itu sementara masih difokuskan pada Kampung Alun-Alun Purbayan karena memiliki rumah banyak berkaitan dengan sejarah. Salah satunya rumah KH Abdul Kahar Mudzakkir yang merupakan Rektor UII pertama yang juga anggota Dokuritsu Junbi Chsakai (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan merupakan salah satu Founding Fathers Indonesia karena menjadi bagian dalam penandatangan Piagam Jakarta.

Ari mengatakan mapping itu bisa diunduh melalui https://s.id/kampung_alun-alun setiap rumah yang tersedia pada menu aplikasi tersebut tinggal diklik akan muncul banyak narasi tentang latar belakang rumah.

“Jadi kalau rumahnya KH Abdul Kahar Mudzakkir diklik nanti muncul lokasinya, gambarnya dan deskripsi latar belakang tokoh tersebut secara lengkap. Selain memudahkan untuk melihat lokasi juga memberikan banyak informasi kepada masyarakat,” katanya.

 Hasil dari kajian dan penerapan aplikasi itu ke depan bisa menjadi referensi ketika akan melakukan rehabilitasi atau pembangunan rumak tersebut bisa mempertimbangkan nilai sejarah. “Diskusinya juga menghadirkan banyak tokoh masyarakat termasuk ahli waris atau pemilik bangunan, untuk memastikan bahwa lokasi dan narasinya tepat,” ujarnya.

Kajian dan penerapan aplikasi digital itu sangat bermanfaat terutama untuk data kelurahan dan masyarakat pada umumnya. “Manfaatnya bagi kami punya dokumen yang valid berkaitan bangunan yang mempunyai nilai budaya dan sejarah. Selama ini kita hanya melihat belum terdokumentasikan.  Akan kelihatan kekhasan wilayah Kampung Alun-Alun Kelurahan Purbayan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement