Advertisement
Masa Depan Bisnis Arsitektur Akan Ditentukan Ciri Keberlanjutan dan Integrasi Teknologi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah pakar perencanaan tata kota dan wilayah melakukan pembahasan dalam Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (Sakapari seri 14 yang digelar oleh Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada Jumat (20/9/2024). Salah satu materi yang mengemuka dalam diskusi tersebut adalah masa depan bisnis arsitektur akan ditentukan oleh ciri khas dalam konsep keberlanjutan dan integrasi teknologi digital.
Pakar Arsitektur Hanif Budiman mengatakan arsitek akan mengambil peran yang lebih luas, mulai dari merancang bangunan pintar hemat energi hingga mengatasi tantangan sosial seperti perumahan terjangkau dan ketahanan perkotaan. Integrasi AI, otomatisasi, dan realitas virtual akan membentuk kembali cara arsitek merancang dan melaksanakan proyek, sementara peningkatan fokus pada kesehatan, kebugaran dan desain etis akan membentuk ruang yang berpusat pada manusia dan inklusif.
Advertisement
BACA JUGA : Didukung Danais, RTLH Arsitektur Gaya Yogyakarta 2023 Sebagian Besar Selesai Dibangun
"Masa depan bisnis arsitektur akan dicirikan oleh keberlanjutan, integrasi teknologi, dan kemampuan beradaptasi. Seiring berkembangnya industri, arsitek yang merangkul inovasi dan kemampuan beradaptasi akan berkembang dalam lingkup yang lebih luas," katanya.
Dosen Arsitektur UII Ahmad Saifudin Mutaqi mengakui pentingnya teknologi digital dalam arsitektur era saat ini. Dalam arsitekur terkini teknologi digital menjadi alat utama untuk pelestarian dan pemeliharaan cagar budaya. Di mana saat ini terkenal dengan konsep Heritage Building Information Modeling. Pengembangan kebijakan penggunaan Heritage-BIM, perlu meningkatkan ketrampilan ahli melalui pelatihan profesional dan investasi pada infrastruktur digital.
"Adaptasi dan pemanfaatan ruang budaya untuk kebutuhan kontemporer serta penguatan keterhubungan antara realitas fisik dan digital menjadikan inovasi sebagai kunci dalam pelestarian budaya di era modern," katanya.
Dekan FTSP UII Ilya Fajar Maharika mengingatkan pentingnya forum ilmiah seperti Sakapari. Melalui kegiatan tersebut para akademisi, mahasiswa dan praktisi serta teknokrat di bidang perencanaan tata kota bisa bertukar pikiran terkait masa depan arsitektur.
BACA JUGA : Pakai Danais, 40 Rumah Warga Miskin Dibangun dengan Arsitektur Gaya Jogja
"Bagaimana agar arsitektur ke depan ini bisa berjalan dengan kondisi lingkungan tetap terjaga dengan baik. Selain itu pemanfaatan ruang teknologi dalam arsitektur juga penting didiskusikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Respons KDM Terkait Mantan Pejabat Bank BJB Terlibat Korupsi Sritex
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kalurahan Banyuraden Wakili Sleman di Lomba Kalurahan/Kelurahan Tingkat DIY
- Temuan Telur Penyu di Gunungkidul pada Mei ini Rekor Terbanyak Sejak 2021
- Batas Akhir 31 Juli, Capaian PBB P2 di Sleman Baru 42 Persen dari Target Rp80 Miliar
- Dispensasi Perkawinan Masih Ditemukan di Kulonprogo, PA Wates Beberkan Alasannya
- Top Ten News Harianjogja.com, Kamis 22 Mei 2025: Kebakaran Pabrik Garmen, Hasil Tottenham vs MU, hingga Kasus Korupsi di Sritex
Advertisement