Advertisement

Promo November

Di Selasa Wagen, Warga Jogja Diajak Kelola Sampah

Lugas Subarkah
Selasa, 18 Februari 2020 - 18:47 WIB
Arief Junianto
Di Selasa Wagen, Warga Jogja Diajak Kelola Sampah Paguyuban Bank Sampah DIY memberikan pelatihan singkat kepada para pengunjung Selasa Wagen pedestrian Malioboro, Jogja, Selasa (18/2/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada Jumat (21/2/2020) mendatang, Paguyuban Bank Sampah DIY mengajak masyarakat Jogja untuk mengelola sampahnya. Salah satunya adalah dengan menggelar pelatihan 50 jenis pengolahan sampah di Malioboro saat digelarnya Selasa Wagen, Selasa (18/2/2020).

Pada momen tersebut, di sepanjang pelataran toko mulai dari depan Batik Margaria ke utara sampai simpang Pajeksan sejumlah kelompok bank sampah sibuk mempraktikkan pengolahan sampah menjadi bermacam kerajinan. Para pengunjung Malioboro pun banyak berkerumun melihat bagaimana proses pembuatan kerajinan.

Advertisement

Ketua Paguyuban Bank Sampah DIY, Istiaji, menjelaskan dalam kegiatan ini ada 50 jenis pelatihan pengolahan sampah baik organik maupun anorganik. "Yang organik seperti pembuatan pupuk, pelet. Kemudian yang anorganik ada tas, dompet, sandal, kalung, ecobrick dan lainnya," ujarnya.

Dia mengajak masyarakat mulai lebih peduli pada sampahnya dan melakukan pengelolaan sampah mandiri atau melalui bank sampah. Pengelolaan ini kata dia, berperan penting untuk membantu pemerintah dalam mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

Pelatihan ini bebas diikuti pengunjung Malioboro secara gratis. Untuk memasifkan kampanye pengelolaan sampah, pihaknya ke depan berencana menggelar pelatihan serupa di tempat dan waktu berbeda. "Kalau ada yang berminat di luar ini, bisa menghubungi sekretariat, kami akan siapkan trainernya," kata dia.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan musuh masyarakat di masa depan yang ada di sekitar kita adalah sampah yang tidak terkelola. Maka ia mulai mengubah paradigma pada masyarakat dari yang sebelumnya sampah dibuang menjadi sampah dikelola.

"Beberapa hari lalu di Jogja juga sempat muncul genangan air saat hujan deras disertai angin kencang. Genangan ini muncul karena selokan ternyata tersumbat sampah. Kalau sampah dikelola, tidak akan ada sumbatan, tidak ada genangan," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sita Rp7 Miliar dari OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

News
| Senin, 25 November 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement