Advertisement

Parkir Adisutjipto Jadi Titik Perpindahan Menuju YIA

Sunartono
Sabtu, 29 Februari 2020 - 04:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Parkir Adisutjipto Jadi Titik Perpindahan Menuju YIA Ilustrasi Bandara Adisutjipto, Jogja. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Pemda DIY akan segera memanfaatkan kembali lahan parkir depan Bandara Adisutjipto yang telah habis masa sewa oleh PT Angkasa Pura pada Maret 2020. Lahan itu rencananya akan dibangun Park & Ride sebagai salah satu titik perpindahan atau transfer poin calon penumpang pesawat yang melalui Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo.

Kepala Dinas Perhubungan DIY Tavip Agus Rayanto menjelaskan lahan parkir yang dikelola PT Angkasa Pura di depan Bandara Adisutjipto akan habis masa sewa pada Maret mendatang. Oleh karena itu pihaknya merencanakan pemanfaatan lahan itu sebagai salah satu titik perpindahan penumpang menuju YIA. Konkretnya ke depan akan dibangun park and ride di lahan tersebut.

Advertisement

Menurutnya Gubernur DIY sudah memberikan lampu hijau pemanfatan lahan tersebut. Selain untuk menunjang akses menuju YIA sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas agar tidak banyak angkutan masuk ke kota, namun cukup diparkir ke park and ride tersebut kemudian masuk kota memakai angkutan umum.

“Saat ini sudah ada business plan sudah ada gambar, desain. Nanti akan ditindaklanjuti dengan DED, kalau sudah DED sudah ada gambar lengkap bangunannya, kalau sekarang belum ke detail itu,” ungkapnya, Jumat (28/2/20200).

Ia menambahkan lahan tersebut lebih dari satu hektare, sehingga cukup untuk dibangun park & ride dengan berbagai fasilitasnya seperti hotel, restoran. Adapun konsep parkir yang akan diterapkan masih seperti biasa tidak di bawah tanah. Di lokasi itu pula rencananya akan jadi titik city check in bagi calon penumpang pesawat yang melalui YIA.

“Fasilitas mungkin ada penginapan [hotel], co working space, warung toko, restoran, integrasi ke city check in ke YIA, orang bisa meninggalkan mobil di sana, kemudian berangkat ke YIA pakai kereta api atau angkutan umum lainnya. Artinya orang dari utara timur [yang akan menuju YIA] tidak perlu bawa mobil cukup parkir di situ,” katanya.

Pembangunan fasilitas ini tidak harus menggunakan APBD melainkan bisa melalui proses investasi melibatkan pihak swasta. Oleh karena itu setelah disetujui semua pihak, akan segera dibuat DED. Dinas Perhubungan DIY akan kembali mempresentasikan lebih detail kepada Gubernur DIY terkait rencana ini. “Kemarin sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur, tetapi akan kami presentasikan detail lagi,” ujarnya.

Ia mengatakan Bandara Adisutjipto sebenarnya termasuk intermoda yang menjadi satu, di mana ada pesawat, kereta api dan angkutan darat lainnya. Konsep ini juga akan dibawa ke YIA untuk diintegrasikan beberapa moda transportasi. Saat ini beberapa armada masih menunggu jadwal karena jika akan menambah volume saat ini dikhawatirkan tidak sinkron dengan jadwal penerbangan.

“Karena hubungannya dengan jadwal penerbangan di sana, karena kan harus nge-link, kan enggak bisa, saya menetapkan jadwal pergi ke Jogja tetapi jadwal pesawatnya belum tahu, hal seperti ini kami sampaikan termasuk untuk jangka menengah akses ke KSPN [kawasan strategis pariwisata nasional] Borobudur,” katanya.

Tavip menyatakan kereta api saat ini belum menyambung ke bandara dan masih menggunakan shuttle untuk bisa sampai ke YIA. Selain itu Damri akan melayani beberapa jalur dan di Angkasa Pura sudah dilelangkan beberapa paket transportasi seperti Taksi, Premium, Bus. Saat ini DIY sudah menetapkan angkutan khusus menuju YIA melalui SK Gubernur DIY.

Oleh karena itu dalam jangka pendek harus segera dibuat sistem koneksi sehingga masyarakat tertarik menggunakan angkutan umum menuju YIA ini. Jika tidak, maka orang akan lebih memilih angkutan pribadi atau taksi online. Bentuk koneksi itu seperti pentingnya informasi di hotel atau penginapan tentang informasi menuju YIA, termasuk secara detail titik transportasi dan jadwal kereta bandara.

“Park and Ride ini sekaligus menjadi transfer poin. Kami sudah membuat business plan, tetapi kan harus dimintakan izin pemilik [Pemda DIY], saya kan hanya pengeloa bahasanya, tetapi idenya adalah orang mau ke YIA tidak perlu membawa mobil cukup parkir di sana, lalu pindah moda, bisa check in di situ,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kemenag Luncurkan Alquran Terjemahan Bahasa Gayo

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement