Advertisement
Sempat Tergenang, Underpass Kentungan Sudah Aman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pembangunan Underpass Kentungan diklaim sudah mengantisipasi potensi genangan air. Namun, akibat sistem drainase tidak berjalan maksimal, terowongan tergenang air sekitar 30 sentimeter pada Sabtu (19/2/2020) kemarin.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kretek 2 dan Underpass Kentungan CS Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Muhammad Syidik Hidayat mengatakan underpass sudah bisa dilalui oleh kendaraan dengan baik. “Masalah genangan air sudah diatasi,” katanya kepada Harian Jogja, Minggu (1/3/2020).
Advertisement
Syidik mengatakan genangan muncul karena ada gangguan sistem elektrik. Sementara, mesin pompa pada Underpass Kentungan tidak mengalami persoalan.
Menurut dia, gangguan elektrik terjadi pada kabel dan sirkuit listrik. Namun, Syidik belum bisa membeberkan lebih detail gangguan yang terjadi. Selain sifatnya lebih teknis, masalah tersebut sudah bisa diatasi. “Kami akan terus memonitor [potensi gangguan] itu,” katanya.
Tingginya curah hujan yang turun pada Sabtu kemarin juga ikut menyebabkan genangan air di terowongan cukup tinggi. “Yang jelas, ini tidak ada hubungannya dengan potensi air bawah tanah,” katanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) Reni Kraningtyas memprediksi dalam sepekan ke depan akan terjadi hujan lebat di wilayah DIY. Oleh karenanya BMKG meminta masyarakat agar waspada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Kecelakaan di Bromo, Kemenhub Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemohon SKCK Membeludak, Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Diperpanjang
- EWS Tsunami di Karangwuni Berbunyi, Warga Kaitkan Kepercayaan Gaib
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
Advertisement
Advertisement