Advertisement
Duh, Stok Darah di Jogja Kian Menipis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pandemi virus Corona (Covid-19) berdampak pada ketersediaan darah di Kota Jogja. Sejak kali pertama diumumkan adanya pasien positif di Kota Jogja pada Sabtu (14/3/2020) lalu, lebih dari 25 kegiatan donor darah oleh instansi dan organiasi dibatalkan.
Pengurus Harian PMI Kota Jogja, Lilik Kurniawan, mengatakan keterbatasan stok bisa menjadi darurat karena saat ini Kota Jogja selain Corona, juga sedang dilanda wabah demam berdarah. "Permintaan naik sekitar 30 persen karena kebetulan kita sedang ada wabah DBD," ungkapnya, Senin (23/3/2020).
Advertisement
Dari 25 kegiatan donor yang dibatalkan tersebut, pihaknya telah menargetkan bisa menghasilkan sekitar 2.000 kantong darah. Oleh karena itu dia berharap masyarakat dapat secara sukarela datang mendonorkan darahnya ke PMI Kota Jogja.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya tetap menerima jika ada permintaan kegiatan donor oleh instansi atau organisasi. Akan tetapi untuk menggelar donor, penyelenggara harus memenuhi sejumlah prosedur, yakni ruangan harus disemprot disinfektan, cuci tangan sebelum donor, cek suhu tubuh dan jarak antar-pendonor satu meter.
Pengelola Unit Donor Darah PMI Kota Jogja, Nur Edi Hidayat, menjelaskan stok darah PMI Kota Jogja didominasi dari kegiatan donor di instansi atau organisasi. Kegiatan ini bisa menghasilkan sekitar 55% dari total stok darah, di samping donor harian di Kantor PMI Kota Jogja.
Dia mencontohkan pada tahun lalu, stok darah PMI Kota Jogja total sebanyak 46.000 kantong. Dari jumlah itu, sekitar 25.000 kantong dihasilkan dari kegiatan donor di luar. Sisanya, dihasilkan dari donor yang dilakukan masyarakat sukarela di Kantor PMI Kota Jogja.
Masih Aman
Kendati berkurang secara signifikan, menurutnya stok darah saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan Kota Jogja dalam satu hari setiap harinya. "Dalam sehari ada pendonor sekitar 60 sampai 100 orang. Dari minimal 60 pendonor, darah bisa mencukupi untuk kebutuhan satu hari berikutnya," ujar dia.
Stok darah saat ini kata dia, hanya bisa mencukupi untuk kebutuhan Kota Jogja. Jika kabupaten di sekitarnya meminta, pihaknya tidak bisa memastikan dapat memenuhi kebutuhan di Kota Jogja.
"Kami imbau kepada PMI di kabupaten lain, kalau tidak urgen sekali tidak meminta. Kami juga sempat mendapat permintaan dropping dari enam PMI di luar DIY. Artinya secara nasional memang sedang agak kolaps," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Warga Pati Kembali Demo Hari Ini, Tuntut Bupati Sudewo Mundur
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kawasan Paralayang Dibangun di Perbukitan Menoreh
- Respons Wamen Nezar Patria Terkait Usulan Satu Orang Satu Akun
- Kanthi Pawiyatan KPID DIY Ajak Mahasiswa UNY Melek Penyiaran
- BPBD DIY Catat 62 Kecelakaan Laut, 107 Orang Jadi Korban
- Pemkab Sleman Jadi Kabupaten Terbaik Keempat se-Indonesia Versi GM-DTGI 2025
Advertisement
Advertisement