Advertisement
Positif Corona di Sleman Bertambah Jadi 21, Pasien Baru Berasal dari Pakem

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Sleman terus bertambah, kekinian mencapai 21 orang.
Jumlah tersebut saat ini merupakan yang tertinggi di DIY dari total 41 kasus positif Covid-19 yang dikonfirmasi Pemprov DIY, pada Sabtu (11/4/2020).
Advertisement
Pada Sabtu, ada penambahan pasien positif Covid-19 asal Sleman yakni laki-laki usia 46 tahun warga Pakem, Sleman yang merupakan pasien kasus 42.
Dari 21 pasien positif Covid-19 tersebut paling banyak ditemukan di Kecamatan Ngaglik sebanyak lima orang, disusul Depok sebanyak empat orang dan Mlati tiga orang.
Total pasien positif asal Sleman yang meninggal dunia sebanyak empat orang dan sembuh lima orang.
Adapun orang dalam pemantauan (ODP) yang diduga terkait Covid-19 di Kabupaten Sleman kekinian mencapai lebih dari 1.000 orang.
Berdasarkan data terbaru Sabtu(11/4/2020), jumlah ODP di wilayah ini mencapai 1.010 orang. Jumlah tersebut saat ini merupakan yang tertinggi di DIY.
Kecamatan dengan jumlah ODP terbanyak ada di Kecamatan Sleman yakni 185 orang, atau menggeser Kecamatan Depok yang sebelumnya kerap tertinggi jumlah ODP-nya. Kecamatan Depok kini ditemukan 184 ODP.
Ini merujuk data terbaru yang diupdate Pemprov DIY melalui laman resmi https://corona.jogjaprov.go.id/ yang diupdate pada Sabtu (11/4/2020) petang pukul 20.00 WIB.
Selain ODP sebanyak 1.010 orang, tercatat pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 151 orang.
Berikut data sebaran ODP, PDP dan positif Covid-19 tiap kecamatan di Sleman yang diupdate per Jumat(10/4/2020) petang pukul 20.00 WIB:
No | SLEMAN | Positif | PDP | ODP | Sembuh |
1 | Berbah | 1 | 6 | 23 | 1 |
2 | Cangkringan | 27 | |||
3 | Depok | 4 | 29 | 184 | 1 |
4 | Gamping | 2 | 12 | 65 | |
5 | Godean | 10 | 65 | ||
6 | Kalasan | 1 | 13 | 102 | 1 |
7 | Minggir | 28 | |||
8 | Mlati | 3 | 12 | 55 | 1 |
9 | Moyudan | 1 | 3 | 53 | |
10 | Ngaglik | 5 | 24 | 65 | |
11 | Ngemplak | 1 | 10 | 55 | 1 |
12 | Pakem | 2 | 7 | 13 | |
13 | Prambanan | 4 | 31 | ||
14 | Seyegan | 4 | 17 | ||
14 | Sleman | 1 | 10 | 185 | |
16 | Tempel | 5 | 20 | ||
17 | Turi | 2 | 22 | ||
Total | 21 | 151 | 1010 | 5 |
Untuk diketahui, merujuk definisi dari Kementerian Kesehatan seseorang dinyatakan PDP jika ia mengalami demam atau ISPA seusai berinteraksi jarak dekat dengan pasien positif corona. Gejala itu muncul kurang dari 14 hari sejak kontak dengan pasien tersebut.
Mereka yang sempat berinteraksi dengan kasus probabel corona (belum ditentukan statusnya) juga bisa dikategorikan ke dalam PDP.
Mereka yang mengalami ISPA/pneumonia berat hingga membutuhkan perawatan di rumah sakit bisa dikategorikan PDP.
Namun pasien-pasien penderita ISPA dan pneumonia berat ini harus berasal dari daerah terinfeksi virus Corona.
Selain itu, penyakit mereka pun tak bisa dijelaskan oleh dokter dengan penyebab di luar virus corona.
Adapun ODP merupakan orang yang sedang atau pernah mengalami demam di atas 38 derajat celsius. Selain itu, ODP juga bisa saja hanya mengalami gangguan sistem pernapasan seperti batuk, pilek, atau sakit tenggorokan.
ODP harus memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah Indonesia yang tercatat melaporkan penderita virus corona penyebab Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sidang Kasus Perundungan Dokter Aulia Risma, Dekan FK Undip Tak Ada Iuran di PPDS
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
Advertisement
Advertisement