Advertisement
Subardi: Wabah Corona Momentum Orang Kaya Berbagi
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kondisi perekonomian akibat wabah virus Corona penyebab Covid-19 kian mengkhawatirkan. Kelompok ekonomi lemah yang selama ini bergantung pada pendapatan harian adalah kelompok yang paling terdampak. Tingkat kemiskinan akan bertambah seiring dengan tingginya pengangguran.
Fenomena ini direspon oleh Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi. Menurutnya ancaman kemiskinan tak dapat dihindarkan, namun dapat diminimalkan. Ia mengajak segenap pihak mengalirkan bantuan sosial, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
Advertisement
"Keinginan saya dari hati yang paling dalam adalah menyelamatkan kelompok ekonomi lemah agar kebutuhannya tercukupi. Bagi masyarakat berpenghasilan tinggi, siapapun itu baik konglomerat maupun birokrat, mari salurkan bantuan sebanyak-banyaknya. Inilah momentum kemanusiaan, momentun yang mengandung nilai sosial dan spiritual tinggi," kata Subardi dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Sabtu (18/4/2020).
Data dari Kementerian Tenaga Kerja hingga medio April 2020, tercatat jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pekerja dirumahkan mencapai 1,5 juta orang. Angka ini dapat memicu gelombang kemiskinan hingga akhir tahun 2020.
Subardi menilai kesenjangan kaya dan miskin akan melebar. Pekerja harian, pelaku UKM, difabel, tunawisma, petani, buruh, pekerja wisata, perempuan dan lansia menjadi kelompok yang paling berisiko. Maka solusi paling realistis adalah menyelamatkan manusianya. Ekonomi bisa pulih jika manusianya sehat dan selamat. Untuk itu bantuan bahan pokok sangat mendesak.
"Sejak awal Maret lalu saya menyalurkan bantuan, fokus bantuan bahan pokok. Pun demikian halnya dari gaji sebagai anggota DPR. Saya bersama teman-teman anggota DPR F-Nasdem sudah potong gaji. Dana yang terkumpul Rp500 juta disalurkan untuk bantuan bahan pokok dan bantuan medis. Apapun bentuknya, berapapun bantuannya, yang dibutuhkan saat ini adalah solidaritas."
Kebijakan bantuan sosial saat ini telah disalurkan oleh kementerian sosial. Namun, minimnya data membuat penyaluran bantuan tidak cukup merata.
Menurut politisi asal Jogja tersebut pembagian perlu memanfaatkan data organisasi kependudukan terkecil mulai dari RT-RW, Dusun, Kelurahan hingga Kecamatan. "Akurasi data dibutuhkan untuk pembagian yang tepat sasaran," pungkasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Jogja Bulan April 2024
- Tempati Selter Sementara, Pedagang Pasar Terban Keluhkan Jumlah Pembeli Menurun
Advertisement
Advertisement