Advertisement

Pandemi, Warga Bantul Beramai-ramai Gadaikan Aset

Hery Setiawan
Selasa, 21 April 2020 - 16:37 WIB
Arief Junianto
Pandemi, Warga Bantul Beramai-ramai Gadaikan Aset Ilustrasi gadai - Ist./Madani

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pandemi Covid-19 berimbas pada penambahan nasabah pegadaian di Kabupaten Bantul. Berdasarkan data Pegadaian Bantul, terjadi peningkatan jumlah nasabah sejak pandemi Covid-19 mulai menyebar.

Kepala Pegadaian Bantul, Agus Purwanto mengatakan peningkatan jumlah nasabah tersebut merupakan dampak dari hilangnya pendapatan masyarakat akibat kebijakan pembatasan kegiatan oleh pemerintah.

Advertisement

Dia mengatakan terjadi peningkatan nasabah harian hingga dua kali lipat. Jika sebelumnya, hanya ada sekitar 60 orang per hari yang datang, tetapi sejak pekan ketiga Maret 2020, peningkatan mulai terasa signifikan.

Agus menjelaskan kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah berdampak cukup buruk bagi perekonomian warga. Banyak dari nasabah yang memilih menggadaikan aset lantaran hilangnya pendapatan.

Emas, kata dia, menjadi aset yang paling banyak diagunkan. Pasalnya karena harganya terbilang tinggi saat ini. Nasabah bisa mendapatkan sedikitnya Rp600.000 per gram."Harga emas saat ini luar biasa. Harga emas antam saja sekarang sampai Rp900.000," katanya, Rabu (21/4/2020).

Selain emas, kata Purwanto, dia juga kerap menerima aset gadai berupa kendaraan bermotor dan sepeda yang harganya mahal. Jumlahnya bisa sampai dua unit dalam sehari. Menanggapi situasi ekonomi seperti ini pihak Pegadaian memberlakukan penyesuaian kebijakan perihal keringanan kepada nasabah. Bagi nasabah yang lancar membayar angsurannya akan mendapatkan dispensasi hingga tiga bulan

Endah, warga Sewon yang sehari-hari berdagang di pasar malam mengaku menggantungkan nasibnya dari keuntungan hasil berjualan harian. Sayangnya, ketika pemerintah mulai menerapkan kebijakan pembatasan kegiatan, jalan-jalan mulai sepi. Masyarakat mulai mengurangi aktivitas luar ruangan.

Akibatnya, pendapatan yang selama ini menjadi tumpuan perlahan menghilang. Dia pun terpaksa menggadaikan perhiasannya agar bisa tetap bertahan di tengah kosongnya pemasukan. Terlebih dia juga mengaku belum tersentuh oleh bantuan sosial. "Sekarang saya dan suami sama sekali tidak ada pemasukan," katanya, Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement