Advertisement
Ada Corona, Ekspor Perikanan Lewat DIY Tetap Meningkat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Lalu lintas ekspor produk perikanan yang melewati DIY mengalami peningkatan saat pandemi Covid-19. Frekuensi kenaikan dengan membandingkan data di bulan Maret 2019 dengan 2020 yang meningkat lebih dari 60%. Kenaikan itu kemungkinan disebabkan karena baiknya harga jual produk serta nilai dolar.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta (BKIPM) Yogyakarta Hafit Rahman menjelaskan adanya tren kenaikan jumlah pengiriman produk perikanan ke luar negeri melalui DIY di saat pandemi Covid-19. Tren peningkatan itu terekam dari perbandingan data di bulan yang sama antara 2019 dengan 2020.
Advertisement
Menurutnya pada Maret 2019 silam jumlah pengiriman ekspor produk perikanan yang melalui Jogja sebanyak 25 kali pengiriman, sedangkan pada Maret 2020 naik sekitar 64% menjadi 41 kali pengiriman. “Dengan rincian negara yang menjadi tujuan utama ekspor adalah Amerika Serikat sebanyak 20 kali pengiriman disusul Jepang 19 kali pengiriman, Hongkong dan Prancis masing-masing satu kali pengiriman,” katanya Senin (20/4/2020).
Ia menambahkan komoditas perikanan dominan yang diekspor di tengah pandemi saat ini antara lain tuna kaleng sebanyak 120,4 ton. Kemudian udang beku sebanyak 68,14 ton. Serta komoditas lainnya seperti tuna rebus beku, lobster beku, kerajinan cangkang kerang, sirip hiu kering dan sejumlah kerajinan kulit pari.
“Tetapi nilai ekspornya mengalami peningkatan sebanyak 5,29 persen. Dari Rp24,3 miliar [di Maret 2019] menjadi Rp25,9 miliar [di Maret 2020],” katanya.
Hafit mengatakan pihaknya mengidentifikasi sejumlah faktor yang menjadi penyebab kenaikan lalu lintas ekspor perikanan tersebut. Dari beberapa faktor yang paling dominan adalah karena harga jual produk yang naik serta nilai dolar juga naik di tengah pandemi. ”Kenaikan ini disebabkan antara lain karena meningkatnya harga jual produk dan nilai dolar,” ujarnya.
Peningkatan pemeriksaan lalu lintas perikanan pun dilakukan secara ketat di tengah pandemi ini mengingat BKIPM mempunyai peran penting. Terutama memberikan jaminan mutu produk perikanan yang diekspor agar sesuai dengan persyaratan yang diminta oleh negara tujuan. “Kami senantiasa melakukan pengendalian, pengawasan sistem mutu di Unit Pengolahan Ikan [UPI],” katanya.
Kasubsi Pengawasan dan Pengendalian BKIPM Yogyakarta Haryanto menambahkan selama pandemi Covid-19 pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap produk perikanan yang akan diekspor. Selain itu dalam menjalankan tugasnya personil di lapangan serta pihak yang ingin mendapatkan sertifikasi ekspor harus mematuhi protokol Covid-19.
“Pelayanan sertifikasi ekspor produk perikanan dilakukan dengan memperhatikan SOP pencegahan penularan covid-19. Semua menggunakan masker, sarung tangan dan handsanitizer bagi petugas pelayanan dan menjaga jarak aman antara pengguna jasa dengan petugas pelayanan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pakai Water Canon, Ratusan Polisi-TNI Wonogiri Berlatih Atasi Kericuhan Pemilu
- Dua Pemeran Wanita di Film Dewasa Produksi Jaksel Belum Hadiri Panggilan Polisi
- Gibran Sebut Sejumlah Netizen Coba Adu Domba Dirinya dengan Alam Ganjar
- Gibran Sempat Dihubungi Sejumlah Elite PDIP Seusai Kaesang Gabung PSI
Berita Pilihan
Advertisement

PSI Gelar Kopdarnas Malam Ini, Bahas Usulan Kaesang Jadi Ketum
Advertisement

Hidden Gem di Utara Jogja, Tempat Nongkrong dengan Vibes Bali Pernah Didatangi Artis
Advertisement
Berita Populer
- HUT Ke-78 TNI, 3 Matra Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Jogja
- Target Menangkan Pemilu 2024, DPC PDI Perjuangan Kota Jogja Gelar Rapat Kerja Cabang
- Organisasi Pemuda Bangun Rumah untuk Warga Miskin di DIY
- Prakiraan Cuaca 25 September 2023, Siang-Malam Langit DIY Cerah Berawan
- Cara Memesan Tiket KA Bandara YIA-Stasiun Tugu Jogja, Cek di Sini
Advertisement
Advertisement