WNA India Positif Corona, Ini Sejumlah Wilayah di Sleman yang Diduga Terkait Jemaah Tabligh
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Seorang warga negara India yang menjadi jemaah tabligh internasional di Sleman dipastikan terinfeksi Covid-19.
Pemerintah kini masih mencari dan menelusuri siapa saja warga DIY yang mengikuti kegiatan jemaah tabligh yang diduga kuat disusupi virus Corona itu.
Advertisement
Kegiatan tabligh yang diikuti WNA India terinfeksi Corona itu sementara terpantau diikuti warga yang berasal dari sejumlah wilayah di Sleman.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan hingga kini Dinkes terus mendata seluruh jemaah tabligh yang berada di wilayah Sleman. Dinkes telah meminta kepada camat-camat untuk ikut menelusuri warga yang menjadi anggota jemaah tabligh.
"Kami terus melacak jemaah tabligh ini. Di Sleman banyak tapi menyebar. Kami sudah meminta camat-camat untuk ikut melacak. Sampai saat ini masih terus berproses, belum semua terlacak," katanya saat ditemui Sabtu (25/4/2020) di Puskemas Prambanan.
Dinkes, lanjut Joko, baru melakukan rapid test untuk warga Cancangan, Wukirsari, Cangkringan. Hal itu dilakukan karena saat salah satu anggota jemaah tabligh dilakukan rapid test menunjukkan gejala reaktif. "Kami rapid test 37 warga di sekitar anggota jamaah tabligh tersebut. Belum ada laporan hasilnya kepada kami," katanya.
Selain melacak kontak erat jemaah tabligh di Cangkringan, lanjut Joko, dua lokasi lainnya yang ada kaitannya dengan jemaah tabligh ini juga dilacak. Yakni di wilayah Pogung (Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati) dan Desa Condongcatur, Depok. "Kami juga lakukan rapid test di lokasi-lokasi ini," katanya.
Sekadar diketahui, Dinkes Sleman melakukan pemeriksaan rapid test bagi anggota jemaah tabligh dan keluarganya pada Jumat (24/4/2020). Hal ini dilakukan setelah sembilan WNA India, yang juga anggota jemaah tabligh internasional terindikasi bergejala Covid-19.
Dinkes menyasar pemeriksaan kepada warga Cancangan, Desa Wukirsari, Cangkringan yang merupakan penerjemah bagi WNA India tersebut. "Awalnya kami menyasar sekitar 50 warga, tapi yang dirapid test hanya 37 orang saja," kata Joko.
Selain 15 WNA di mana sembilan WNA reaktif saat dilakukan rapid test, Dinkes juga memeriksa 14 warga dan jemaah di mana hasilnya enam orang reaktif usai dirapid test. Sembilan WNA India yang hasilnya reaktif kemudian dilakukan pemeriksaan swab di RSA UGM dan dirujuk ke RSPAU Harjolukito. Sementara enam warga yang reaktif, empat orang dirujuk ke RSI PDHI Kalasan dan dua orang ke RSUD Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
- Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam
- Korban Apartemen Malioboro City Syukuri Penyerahan Unit, Minta Kasus Tuntas
- Tak Gelar Kampanye Akbar Pilkada Sleman, Tim Paslon Harda-Danang Bikin Kegiatan Bermanfaat di 17 Kapanewon
- Kembali Aktif Setelah Cuti Kampanye, Ini Pesan KPU Kepada Bupati Halim dan Wabup Joko Purnomo
Advertisement
Advertisement