Advertisement

Kasus Corona Meningkat, APD Semakin Dibutuhkan

Catur Dwi Janati
Rabu, 06 Mei 2020 - 06:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Kasus Corona Meningkat, APD Semakin Dibutuhkan Alat pelindung diri (APD). - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Meningkatnya kasus positif di Kulonprogo menyebabkan kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) semakin diperlukan. Namun hingga kini jumlah APD yang standar masih terbatas.

Juru bicara RSUD Wates untuk penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid - 19), Albertus Sunuwata Triprasetya mengatakan setidaknya dibutuhkan APD lengkap sebanyak 10 set/hari untuk satu pasien yang isolasi. "Sementara saat ini ada tujuh pasien yang dirawat, berarti butuh 70 set per hari APD lengkap," jelasnya.

Advertisement

Salah satu petugas Swab RSUD Wates, Wiwin Sulistyawati mengatakan setidaknya sekali pengambilan swab dibutuhkan beberapa APD. Beberapa APD yang dibutuhkan diantaranya satu masker bedah, satu masker N95.

Sementara itu tiap pengambilan swab setidaknya sarung tangan operasi (handscoon) haruslah diganti tiap pasien, sehingga kebutuhannya menyesuaikan jumlah pasien. Bila jumlah tersebut dikalikan sepuluh set per hari, maka jumlah kebutuhan beberapa barang tadi setiap harinya sangat banyak.

Masker N95 dan masker bedah menjadi barang yang paling susah dicari di antara APD lainnya. Jumlahnya yang terbatas dan langka membuat stoknya juga susah dicari.

Beruntung Dinas Kesehatan Kulonprogo terima bantuan 100.000 masker bedah dari PT Jogja Magasa Iron. Selain masker bedah, bantuan lain yang diberikan yakni masker KN95 sevanyak 4.000 buah, masker PM2.5 sebanyak 1.000 buah dan sarung tangan operasi 4.000 buah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami mengatakan rencananya bantuan itu utamanya akan disalurkan ke rumah sakit rujukan yang menangani kasus Covid-19 yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang. Sementara itu bantuan juga akan disalurkan kepada 21 puskesmas di seluruh Kulonprogo. "Kami rencananya akan menyalurkan bantuan APD ini kepada rumah sakit swasta hingga klinik sesuai kebutuhannya," jelas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement