Advertisement
Kendalikan Penyebaran Covid-19, Pengunjung Alun-Alun Utara Diwajibkan Isi Buku Tamu Digital

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kecamatan Gondomanan, Kota Jogja, punya kiat khusus untuk membantu penelusuran kontak (contact tracing) pasien Covid-19 melalui buku tamu digital yang dipasang di sekeliling Alun-Alun Utara.
Buku tamu digital disiapkan untuk menyambut new normal. Bentuknya berupa baliho yang memuat QR code. Camat Gondomanan Budi Santosa mengatakan inovasi tersebut berfungsi memastikan protokol pencegahan COVID-19 berjalan dengan baik. "Buku digital tersebut dipasang di seputar Alun-Alun utara, di kawasan kuliner," ujar Budi, Jumat (5/6/2020).
Advertisement
Alun-Alun Utara bagian timur dipasangi tujuh buku digital, sementara bagian barat ada empat. QR code juga hampir merata tersedia di sekitar pedagang kuliner.
Budi menegaskan buku tamu digital wajib diisi oleh pengunjung di kawasan kuliner Alun-alun Utara. Pengunjung cukup memindai QR code yang tertera dan informasi data diri pengunjung akan tersambung dengan server. "Melalui buku digital ini, setiap pengunjung yang datang dapat terdata, pengunjung hanya perlu melampirkan data berupa nama lengkap, alamat, dan nomor telepon," terangnya.
Informasi itu akan digunakan untuk menelusuri riwayat kontak apabila sewaktu-waktu terjadi sebaran kasus Coron. “Bila terjadi sesuatu [penyebaran Covid-19], kami bisa mudah dalam menelusurinya, buku digital memiliki petugas yang datanya sudah langsung terhubung dengan puskesmas," ujarnya.
Salah satu pelaku usaha kuliner Alun-Alun Utara, Denta Julian mengapresiasi adanya inovasi ini. Menurut pengelola Kedai Kopi Margomulyo tersebut, pembukaan kembali usaha di sekitar Alun-alun Utara akan mendatangkan banyak orang. "Adanya buku tamu digital ini memudahkan pencatatan pengunjung yang datang, nama, alamat, nomor ponsel yang dihubungi bahkan tanggal kunjungannya hingga berada di kedai apa bisa dilacak," ujarnya.
Semenjak status tanggap darurat Covid-19 ditetapkan di DIY, pedagang di Alun-Alun Utara sepakat tidak berjualan. Mendekati Lebaran, beberapa pedagang membuka dagangan, tetapi tidak serentak.
"Ketika buka, di sini wajib pakai masker, kapasitas pengunjung dikurangi, bahkan ada beberapa kedai yang akan memberikan masker kepada pengunjung yang tidak membawa," ujarnya.
Denta berharap perekonomian pedagang yang sempat mandek selama lebih dari dua bulan bisa kembali normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Pemkab Blora Bangun RSUD di Randublatung, Ditarget Kelar Akhir Tahun
- Dimutasi Jadi Sekretaris Disarpus Karanganyar, Eks Camat Jaten akan Gugat PTUN
- Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Terjang Sejumlah Desa di Tanah Datar Sumbar
- Cerita Bupati Blora, 7 Tahun Perjuangkan Pembangunan Jalan Randublatung-Getas
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement