Advertisement
Wisatawan Luar Daerah Berdatangan, Petugas Kewalahan Jaga Titik Nol

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Tanggap darurat di Provinsi DIY diperpanjang hingga 31 Juli 2020. Mesti diperpanjang, aktivitas masyarakat di berbagai titik terpantau normal, termasuk di Malioboro.
Malioboro menjadi salah satu destinasi favorit yang dikunjungi wisatawan di akhir pekan. Meski masih dalam status DIY masih tanggap darurat, kondisi Malioboro pada Sabtu (27/6/2020) begitu ramai. Hal itu juga disampaikan Komandan Regu Operasi Pendisiplinan Masyarakat Terhadap Protokol kesehatan yang bertugas kala itu, Aditya Agus Dwi Putra yang mengaku kewalahan saking banyaknya pengunjung di malam minggu. "Malam minggu kondisinya sangat ramai, pengunjung banyak memadati kawasan Titik Nol," ujarnya.
Advertisement
Agus yang melupakan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY menyebutkan khusus pada malam minggu jumlah regu penjaga pun ditambah. Bila di hari biasa hanya dua regu yang diturunkan untuk berjaga di Titik Nol, di malam minggu ditambahkan satu regu lagi untuk mengamankan area Titik Nol. Meski demikian, jumlah petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP DIY, TNI, Polri, dan Pasukan Penanganan (Pam) Budaya cukup kewalahan mengahadapi banyaknya pengunjung yang datang tidak kawasan Titik Nol. "Kapasitasnya enggak mencukupi ini, karena situasinya sangat ramai," ungkapnya.
Menurut penuturan Agus, sejumlah wisatawan beberapa di antaranya datang dari luar kota. "Kalau saya tanya, dari Bandung, dari Surabaya, dari Semarang, [pengunjung] sudah banyak yang memadati area Titik Nol ini," terangnya. Dalam operasi masyarakat diimbau untuk selalu memakai masker. "Kalau ada kerumunan kami bubarkan, kami sterilkan area Titik Nol," imbuhnya.
Diterangkan Agus, sebenarnya strelisasi Titik Nol dimulai dari pintu gerbang Benteng Vredeburg. Namun kondisi pengunjung yang ramai, petugas hanya mampu menjaga di ujung Titik Nol agar pengunjung tidak berhenti dan hanya melintas. "Karena situasinya sangat ramai sekali kita petugas sudah disebar, akhirnya fokusnya ke [ujung] Titik Nol, kalau hari biasa dari Titik Nol sampai sana [gerbang Benteng Vredeburg] steril," ujarnya.
Selain akhir pekan, Agus mengatakan pendisiplinan kawasan Titik Nol relatif mudah. "Pukul 20.30 WIB kita opyak-opyak, nanti pukul 21.00 WIB sudah steril," jelasnya. Mayoritas pengunjung berada di kawasan Titik Nol sebelah timur, ketimbang di sebelah barat. Beruntung, dari pengunjung yang hendak berhenti, hampir seluruhnya bisa mengerti saat diimbau untuk tidak boleh berhenti di kawasan Titik Nol. "Kebetulan pengunjung kooperatif, walaupun agak kucing-kucingan, kita geser nanti pindah sebelah sana, pindah-pindah gitu," terangnya.
Situasi ramai juga tidak dipungkiri Komandan Regu Pam Budaya, Yoga Wisnu yang melakukan pengamanan di Titik Nol. Diakui Yoga, petugas kewalahan menertibkan pengunjung di hari minggu. Yoga mengatakan sejak sore hari petugas sudah berjaga untuk menyeterilkan kawasan Titik Nol dari pesepeda maupun pengunjung yang hendak melakukan foto-foto maupun nongkrong. "Sebisa mungkin kita halau untuk keluar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Sebut Harta Korupsi adalah Harta Haram yang Akan Bawa Petaka
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Status Sentra Salak Sleman Terancam Hilang, Produksinya Tak Berkembang
- Pasar Godean Terapkan Parking Gate, Siap Uji Coba Tarif Progresif
- Kehadiran Satgas MBG Diklaim Perkuat Koordinasi Lintas OPD
- Perpusda Sleman Ditutup Sementara untuk Renovasi Atap
- Laguna Glagah Mulai Dilirik untuk Destinasi Campervan, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement