Advertisement

Ungkap Sejarah, Sultan Beri Pesan Khusus ke Kabupaten Bantul

Newswire
Senin, 20 Juli 2020 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
Ungkap Sejarah, Sultan Beri Pesan Khusus ke Kabupaten Bantul Sri Sultan HB X - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Kabupaten Bantul genap berumur ke-189 pada Senin (20/7/2020).

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X dalam sambutan secara virtual menyatakan bahwa dalam Peringatan Hari Jadi ke-189 Kabupaten Bantul tahun 2020 hendaknya dilakukan retrospeksi dan introspeksi oleh semua jajaran pemerintah dan elemen masyarakat.

Advertisement

"Retrospeksi terhadap perjalanan sejarahnya disertai refleksi yang visioner. Instrospeksi dalam sebuah institusi diperlukan untuk melakukan neraca plus-minus pencapaian prestasinya sejak kelahirannya hingga sekarang," kata Sultan dalam sambutannya, Senin (20/7/2020).

Gubernur DIY mengatakan, jika melakukan kilas balik sejarah, bahwa pada 1831 Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten, yaitu Bantulkarang di selatan, Denggung di utara dan Kalasan di timur.

"Selanjutnya pada 20 Juli 1831 setelah resmi Bantulkarang ditetapkan sebagai Kadipaten Bantul dengan Raden Tumenggung Mangunegoro sebagai Adipati pertama yang diangkat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono V," kata Sultan.

Selain itu, kata Sultan, pada 20 Juli 1825 juga memiliki nilai simbolik kepahlawanan dan kekeramatan bagi masyarakat Bantul, mengingat Perang Diponegoro dikobarkan pada tanggal tersebut.

"Saat itu gabungan pasukan Jawa Belanda berusaha menangkap Pangeran Diponegoro dan Pangeran Mangkubumi di Tegalrejo sebelum perang pecah, namun gagal. Selanjutnya Pangeran Diponegoro menjadikan Goa Selarong di Desa Guwosari Pajangan Bantul sebagai basis perjuangannya," katanya.

Menurut Sultan, jika dulu Pangeran Diponegoro dan pengikutnya menganggap perang ini sebagai jihad melawan penjajahan dan kesewenangan, kini yang dikobarkan adalah berlomba-lomba dalam kebaikan, demikian juga semangat kepahlawanan itu hendaknya dimaknai untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan.

Oleh sebab itu, Sultan mengatakan, jika hari jadi ini diwarnai dengan rangkaian Sarasehan dari Kapanewon bertemakan "Semangat Makaryo Mbangun Deso Sumber Energi Memasuki Era Kehidupan Baru" tersebut memang kontekstual dengan masa pandemi wabah Covid-19 sekarang ini.

"Dimana kita harus bijak beradaptasi dengan keadaan baru, tapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.

Sri Sultan HB X pada kesempatan itu juga mengucapkan selamat atas Peringatan Hari Jadi Bantul yang digelar secara sederhana tanpa ada kemeriahan upacara dan kirab yang setiap tahun dilaksanakan, mengingat tahun ini masih terjadi pandemi wabah virus Covid-19.

"Saya mengucapkan selamat dan ikut mangayubagyo atas kebahagiaan warga Bantul dalam merayakannya, meski masih dalam suasana siap siaga Covid-19 dengan waswas dan ketidakpastian, tapi juga penuh kewaspadaan dan kesiapsiagaan," kata Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement