Advertisement

Gereja di Kulonprogo Mulai Gelar Peribadatan Tatap Muka

Jalu Rahman Dewantara
Senin, 20 Juli 2020 - 09:27 WIB
Sunartono
Gereja di Kulonprogo Mulai Gelar Peribadatan Tatap Muka Puluhan jemaat mengikuti kegiatan Misa di Gereja Santa Theresia yang berlokasi di Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur, Kulonprogo, Minggu (19/7//2020). - Harian Jogja/Jalu Rahman Dewantara.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Satu persatu gereja di Kulonprogo telah dibuka untuk kegiatan ibadah, Minggu (19/7/2020). Salah satunya yakni Gereja Santa Theresia yang berlokasi di Kalurahan Brosot, Kapanewon Galur.

Umat Katolik di Gereja ini akhirnya bisa menunaikan perayaan Misa perdana di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Misa dimulai pukul 09.00 WIB dipimpin oleh Romo Suprihadi. Dalam pelaksanaan ritus ini pihak gereja menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Advertisement

"Hampir sebulan ini kita menyiapkan segala kebutuhan untuk mendukung berlangsungnya perayaan Misa di masa AKB," kata Ketua Wilayah Gereja Santa Theresia Brosot, Paulo Ngadi Cahyono.

BACA JUGA : Begini Asal Mula Penularan Covid-19 di Klaster Jemaat

Dia mengatakan setelah mendapat arahan dari Paroki, bahwa Misa akan dimulai di pertengahan Juli, pihaknya langsung bergerak untuk mendukung pembangunan infrastruktur penunjang protokol kesehatan, di antaranya pembuatan tempat cuci tangan, pengadaan sarana dan prasarana pencegahan Korona di seperti thermogun, sarung tangan, face shield, handsanitazier, sabun, masker, dan alat pendukung lainnya.

Pengurus wilayah imbuhnya, juga telah membuat gugus tugas penanganan pencegahan Covid-19 Gereja Santa Theresia Brosot yang bertugas untuk melakukan secara teknis seluruh kegiatan yang kaitannya dengan tata kelola peribadatan serta kemitraan dengan Pemerintah dari tingkat kalurahan hingga kabupaten.

Dikatakan Paulo, rasa syukur dan sukacita umat sangat dirasakan dalam penyelenggaraan misa ini. Sebab hampir empat bulan Gereja Santa Theresia Brosot ditutup untuk kegiatan peribadatan.

BACA JUGA : Tambah 6 dari Klaster Jemaat Gereja, Kasus Covid-19 di DIY

Seorang jemaat gereja, Fransisca Irmina Martini mengaku senang bisa mengikuti Misa ini, setelah beberapa waktu hanya melalui Misa Online. Walaupun ada sejumlah tatanan baru yang harus disesuaikan, dia tak mempersoalkan hal itu.

"Yang pasti sangat gembira bisa mengikuti Misa ini. Kami sudah rindu beribadah bersama kaya begini," tuturnya.

Selain Gereja Santa Theresia Brosot, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon yang berlokasi di  Dusun Temon Kulon, Kalurahan Temon, Kapanewon Temon sebelumnya juga telah menggelar peribadatan setelah hampir empat bulan ditutup karena pandemi Covid-19. Dalam pelaksanaannya, pengurus gereja juga menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Sebelum mengikuti ritus, jemaat diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan di westafel yang terpasang di sebelah gerbang masuk GKJ Temon. Setelah itu dilanjutkan pengecekan suhu tubuh menggunakan termogun.

Pengurus gereja juga mendata jatidiri jemaat meliputi nama, alamat dan hasil pengecekan suhu. Jemaat diperbolehkan masuk ke dalam ruangan gereja bila suhu tubuh di bawah 37,5 derajat celsius. Di atas itu, jemaat tetap diizinkan mengikuti peribadatan, tapi di tempat khusus di luar gedung yang telah disiapkan pengurus.

Tempat duduk jemaat baik yang ada di dalam maupun luar ruangan gereja juga diatur. Pengurus gereja telah menempelkan tanda di mana jemaat boleh duduk dan tidak. Hal ini dilakukan guna menghindari jarak yang terlalu dekat antar sesama jemaat.

Untuk mengantisipasi adanya virus, pengurus gereja menyemprotkan cairan disinfektan di setiap sudut gereja termasuk tempat duduk jemaat sekitar satu jam sebelum kegiatan dimulai. "Penyemprotan juga dilakukan setelah peribadatan selesai" terang Kristian.

Prosesi peribadatan di GKJ Temon kali ini juga lebih cepat dibanding sebelum adanya pandemi. Sebelumnya prosesi ritus bisa berlangsung hingga satu jam. "Pembukaan kembali ini berdasarkan hasil rekomendasi Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kapanewon Temon, yang mana, protokol kesehatan sudah kami terapkan sehingga peribadatan di gereja boleh digelar," ujar Pendeta GKJ Temon, Kristian Prawoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement