Advertisement
Masih Pandemi, Pemkab Sleman Tiadakan Malam Tirakatan HUT Kemerdekaan RI

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman memutuskan meniadakan malam tirakatan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke-75 Republik Indonesia bulan Agustus nanti. Pemerintah desa dan kecamatan juga diminta mengawasi jika ada warga yang kedapatan menggelar tirakatan.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menuturkan keputusan itu tertulis dalam Surat Edaran Pemkab Sleman No.003/01769 tentang Peniadaan Malam Tirakatan dalam rangka HUT ke-75 RI. Kebijakan ini dipilih untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
BACA JUGA : Masih Pandemi, Masyarakat Diimbau Tidak Gelar Malam
"Kami berupaya memutus rantai penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman dengan meminimalkan acara yang menghadirkan massa, baik oleh jajaran pemerintah maupun masyarakat, salah satunya meniadakan kegiatan malam tirakatan," terang Shavitri pada Selasa (28/7/2020).
Peniadaan malam tirakatan ini tidak terbatas hanya di tingkat kabupaten saja, melainkan juga tingkat kecamatan, desa, padukuhan, hingga RT/RW. Shavitri berharap masyarakat bisa menaati surat edaran ini dengan tidak menggelar malam tirakatan karena kumpulan orang banyak masih berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19.
"Harapannya tidak ada warga yang menyelenggarakan tirakatan. Peluang untuk mengajukan izin penyelenggaraan malam tirakatan kami persempit," tegasnya.
BACA JUGA : Pemkab Kulonprogo Tak Gelar Tirakatan hingga Pawai 17
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Sleman, Sutejo mengaku siap mengikuti aturan yang berlaku. Pihaknya sudah menerima surat edaran peniadaan malam tirakatan tersebut dan sudah mengimbau kepala dusun di wilayahnya untuk meneruskannya ke warga.
"Kami tidak ada tirakatan, karena sudah ada surat edaran dari bupati untuk ditiadakan. Kami nurut untuk meniadakan tirakatan," kata Sutejo.
Meski begitu, diakuinya masih ada potensi di masyarakat yang ingin menggelar malam tirakatan lantaran kegiatan itu sudah menjadi tradisi warga. Namun, ia berupaya terus mengimbau warga untuk tidak menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Kita enggak bisa melarang, tapi jangan sampai ada. Kita imbau ke Pak Dukuh supaya warga tidak usah adakan tirakatan," kata dia.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Wilayah Bantul, 5 Kapanewon Terdampak
- Pemkab Gunungkidul Pastikan ADD untuk Kalurahan Tidak Dipangkas
- GKR Hemas Ajak Perempuan Muslim Mengamalkan Pancasila
- Waspada Cuaca Ekstrem Empat Hari ke Depan, Hujan Tidak Lama tapi Anginnya Merusak
- Tak Bayar Uang Pengganti, Mantan Lurah Getas Gunungkidul Bisa Dihukum Lebih Lama
Advertisement
Advertisement