Advertisement
Kasus Dosen Swinger, Ini Respons UNU Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja angkat bicara mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Bambang Arianto. Dalam banyak kesempatan, Bambang menyebut dirinya adalah dosen UNU.
Bambang membuat heboh setelah di akun Facebook Bams Utara mengaku sering meminta beberapa orang untuk swinger atau tukar pasangan.
Advertisement
BACA JUGA: Perempuan Berjilbab Mayoritas Jadi Sasaran Pelecehan Seksual Dosen Kampus Islam di Jogja
Bambang menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia, korban, dan juga NU karena telah mencatut nama organisasi tersebut.
Belakangan, video itu lenyap bersamaan dengan hilangnya akun Facebook Bams Utara.
Kasus ini terkuak setelah beberapa perempuan, salah satunya Illian Deta Arta Sari, eks aktivis ICW, mengaku dilecehkan Bambang. Pelecehan itu berbentuk sexting (sex chating). Berkedok penelitian, Bambang ternyata memuaskan fantasi seksualnya dengan bercerita tentang swinger kepada ratusan perempuan, mayoritas berjilbab karena itu sesuai dengan obsesinya.
BACA JUGA: Korban Dugaan Pelecehan Seksual Dosen Kampus Islam di Jogja Disebut Mencapai Ratusan
Pelecehan seksual ini cukup mengagetkan karena Bambang adalah dosen.
Rektor UNU Jogja, Purwo Santoso, mengatakan Bambang Arianto saat ini bukan dosen UNU. Bambang hanya pernah menajdi dosen tamu. “Kalaulah ada, permintaan sebagai dosen tamu. Berlaku pada sesi-sesi yang kami mintakan. Itu pun dulu, sebelum ada masalah,” kata Purwo, saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp, Senin (3/8/2020).
Purwo, Guru Besar Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, itu tidak menjelaskan kapan dan berapa lama Bambang menjadi dosen tamu di UNU.
Ia menegaskan penugasan Bambang sebagai dosen tamu selesai setelah penugasan, sehingga UNU menganggap Bambang bukan dosen karena tidak memiliki surat keputusan (SK) pengangkatan dosen. UNU juga tidak bisa menindaklanjuti pengakuan Bambang Arianto tersebut.
“Penugasan sebagai dosen tamu berakhir saat selesai penugasan. Saya enggak punya hubungan atau ikatan hukum, enggak bisa menindak,” kata Purwo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenkop Siapkan 80 Ribu Pendamping Koperasi Merah Putih
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 13 September 2025, Korupsi TKD di Sleman, Porda DIY, Seragam Gratis bagi Siswa Baru
- Pemkab Bantul Gratiskan Seragam Sekolah bagi Siswa Baru
- Dinkes Sleman Dampingi Keamanan Pangan MBG
- Kunjungan Wisatawan Nusantara ke DIY Kembali Menggeliat
- Porda 2025, Pemkab Sleman Pastikan Ada Bonus untuk Atlet Berprestasi
Advertisement
Advertisement