Advertisement
Mendaftar Lagi Karena Pernah Merasakan Manfaat BPJS Kesehatan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Mardiyanto, warga Nogotirto, Gamping, mendatangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sleman, Senin (10/8/2020). Dia tidak sendiri. Nurhayati, istrinya juga diajak serta. Sejumlah berkas digenggam erat di tangannya. "Ini masih antri, mau daftar BPJS Kesehatan tapi masih nunggu panggilan," kata Murdiyanto kepada Harianjogja.com.
Mardiyanto sebenarnya bukan perserta baru. Sebelum diputus kontrak dari perusahaan tempatnya bekerja beberapa tahun lalu, ia menjadi peserta BPJS Kesehatan. Hanya saja setelah putus kontrak, status kepesertaannya pun tak diperpanjang.
Advertisement
Tiga dari empat anaknya sudah menikah. Mereka pecah KK (kartu keluarga) dan mendaftar jadi peserta BPJS sendiri-sendiri. "Saya, istri dan satu anak lagi yang belum menikah Hafidz Nafisa, saya daftarkan kelas tiga yang mandiri," ujar Mardiyanto.
Dia mengaku punya cerita baik dengan BPJS Kesehatan. Waktu itu ia masih bekerja dan iuran ditanggung oleh perusahaan. Saat istrinya Nurhayati akan melahirkan putra bungsunya, dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan medis. Operasi caesar.
"Sempat bingung juga waktu itu. Awalnya kami berharap kelahiran normal saja seperti sebelumnya. Tapi ini harus operasi caesar karena sudah pecah ketuban, belum ada tanda-tanda keluar," ceritanya.
Diapun menyetujui saran dokter dengan jaminan BPJS Kesehatan. Proses persalinan dengan caesar pun dijalankan. Anaknya pun lahir dengan selamat. Yang membuat Mardiyanto tidak percaya, tak sepeser rupiah pun dia keluarkan selama proses perawatan dan persalinan istrinya. Padahal, katanya, untuk operasi caesar normalnya biayanya sekitar Rp13 juta.
"Pakai BPJS benar-benar tidak ada biaya, nol rupiah. Saya beruntung waktu itu ada BPJS. Karena saya merasakan manfaatnya, maka saya bersama istri dan anak bungsu saya mendaftarkan diri. Untuk jaga-jaga," katanya.
Tidak hanya persalinan, dia mengaku juga memanfaatkan layanan pembelian kacamata. Meskipun beberapa persen biaya ditanggung, namun hal itu dinilai masih sangat membantu. "Ya kami berharap layanan BPJS Kesehatan terus maju untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Seorang Petani di Dlingo Bantul Meninggal Diduga Minum Pestisida
- Serapan APBD Perubahan Sleman Capai 58 Persen dari Rp3,388 Triliun
- SMA-SMK di Gunungkidul Siap Gelar Ujian TKA di Awal November
- Bupati Bantul Wajibkan ASN Jadi Anggota Kopdes Merah Putih
- Ini yang Dilakukan Pemkot Jogja Agar Bansos Tepat Sasaran
Advertisement
Advertisement