Advertisement
Kasus Covid-19 di Kulonprogo Melonjak, Isolasi Mandiri Tidak Dilakukan dengan Baik Diduga Jadi Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo menyebut melonjaknya jumlah penderita Covid-19 di kabupaten ini dalam beberapa hari terakhir disebabkan karena pelaksanaan isolasi mandiri yang tidak benar.
"Salah satu penyebab kenapa kasus Covid-19 di Kulonprogo naik cukup signifikan karena pelaksanaan isolasi mandiri tidak dilakukan dengan baik, akibatnya virus menyebar di dalam keluarga dan lingkungan sekitar," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulonprogo, Baning Rahayujati kepada awak media, Kamis (17/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Corona di Kulonprogo Melonjak, Sehari Tambah 8 Pasien Baru
Apa yang dikatakan Baning didasari atas bertambahnya penderita baru yang berdasarkan hasil penyelidikan tertular oleh anggota keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri usai melakukan perjalanan dari luar daerah atau pernah melakukan kontak dengan penderita Covid-19.
Salah satunya adalah kasus KP-96, perempuan, 51, Wates. Penderita ini memiliki riwayat perjalanan dari Wonosobo, Jawa Tengah. Ia kemudian menjalani isolasi mandiri. Namun belakangan KP-96 dinyatakan positif Covid-19 dengan status tanpa gejala sehingga menjalani isolasi mandiri di rumah pada 11 September 2020.
Gugus tugas kemudian melakukan tracing terhadap KP-96 dan diperoleh informasi bahwa penderita ini telah berinteraksi dengan anggota keluarga dan tetangganya. Para kontak erat kemudian menjalani test PCR atau SWAB. Hasilnya sebanyak 10 orang dinyatakan positif corona.
BACA JUGA : Kasus Corona di Kulonprogo Terus Bertambah
Kesepuluh penderita itu adalah KP-111, laki-laki, 56, Wates; KP-112, laki-laki, 24, Wates; KP-113 perempuan, 24, Wates; KP-114, perempuan, 1, Wates; KP-115, perempuan, 19, Wates; KP-116, perempuan, 3, Wates; KP-117, laki laki, 16, Wates; KP-120 laki laki, 29 th, Pengasih; KP-121, perempuan, 28, Pengasih dan KP-122, laki-laki, 5, Pengasih. Mereka terkonfirmasi positif pada pekan lalu.
Selain kasus KP-96, adapula kasus KP-93, Laki-laki, 64, asal Kokap, yang penyebab tertularnya virus masih dalam penelusuran. Selama isolasi mandiri, pasien ini diketahui pernah berinteraksi dengan sejumlah orang. Setelah dilakukan tracing, didapati ada tiga anggota keluarga yang pernah kontak erat dengannya kemudian dinyatakan positif Covid-19. Ketiga orang itu adalah KP-100, Perempuan, Kokap; KP-101, laki-laki, Kokap dan KP-102, perempuan, Kokap.
Tak sampai di situ, KP-101 yang tertular KP-93, juga menulari tiga anggota keluarga lain yang juga masih memiliki hubungan kekerabatan dengan KP-93. Mereka adalah KP-108, laki laki, 60, Kokap; KP-109, laki laki, 80, Kokap dan KP-110 Perempuan ,57, Kokap.
BACA JUGA : Kasus Covid-19 di Kulonprogo Tambah Satu Orang
Dua contoh kasus itulah yang membuat Gugus Tugas menarik kesimpulan bahwa salah satu penyebab lonjakan jumlah penderita Covid-19 di kabupaten karena kurang ketatnya pelaksanaan isolasi mandiri.
"Ini menunjukkan bahwa pelaksanaan isolasi mandiri yang tidak benar maka risiko penularan di keluarga dan lingkungan sekitar sangat besar. Diharapkan masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan atau kontak erat dengan kasus terkonfirmasi melaksanakan isolasi mandiri dengan baik, tetap menjaga jarak dengan keluarga, dan diam di rumah sampai dinyatakan negatif Covid-19," ujar Baning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
- Tabrakan Mobilio vs Fortuner di Jalan Nasional di Gunungkidul, Seluruh Penumpang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Pelatih PSIM Jogja Van Gastel Soroti Perbedaan Sepak Bola Indonesia dan Belanda, Singgung Pembinaan Usia Dini
- Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa di Kota Jogja, Hasto Wardoyo Upayakan Peningkatan Kualitas
Advertisement
Advertisement