Advertisement

Seluruh Pegawai Kontak Erat dengan Pasien Positif Corona, Penutupan Puskesmas Wirobrajan Diperpanjang

Newswire
Selasa, 22 September 2020 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Seluruh Pegawai Kontak Erat dengan Pasien Positif Corona, Penutupan Puskesmas Wirobrajan Diperpanjang Ilustrasi. - Antarafoto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memutuskan untuk memperpanjang penutupan operasional Puskesmas Wirobrajan menyusul hasil penelusuran terhadap temuan kasus positif COVID-19 di puskesmas tersebut.

“Penutupan dilakukan sampai Kamis (24/9/2020). Harapannya, bisa dibuka kembali mulai Jumat (25/9/2020),” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta, Selasa (22/9/2020).

Advertisement

Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta seharusnya dibuka kembali pada Selasa (22/9/2020) setelah ditutup sejak Sabtu (19/8/2020) usai delapan petugas medis di puskesmas tersebut terkonfirmasi positif COVID-19.

Berdasarkan hasil penelusuran, lanjut Emma, diketahui seluruh pegawai di puskesmas tersebut memiliki kontak erat dengan delapan pegawai yang sudah terkonfirmasi positif COVID-19.

Oleh karena itu, dilakukan uji swab untuk seluruh tenaga medis dan pegawai lain di puskesmas tersebut pada Selasa (22/9/2020).

“Tentu saja, kami berharap hasil uji usap untuk pegawai lain ini menunjukkan hasil negatif. Jika demikian, maka puskesmas bisa dibuka kembali pada Jumat,” katanya.

Namun demikian, lanjut dia, jika diketahui terdapat tambahan tenaga kesehatan atau pegawai di puskesmas yang dinyatakan positif, maka harus menjalani isolasi dan bekerja dari rumah.

“Untuk delapan tenaga kesehatan dan pegawai yang sudah terlebih dulu terkonfirmasi positif, kondisi mereka semuanya baik dan tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.

Sementara untuk Puskesmas Gedongtengen, katanya, sudah bisa membuka layanan pada Selasa (22/9) meski secara terbatas karena hanya tersisa satu dokter yang bisa memberikan pelayanan kesehatan.

Emma menengarai, potensi paparan di puskesmas cukup tinggi karena saat ini banyak pasien yang tidak menunjukkan gejala apapun. “Kita tidak tahu siapa saja yang positif sampai menjalani tes swab,” katanya.

Meskipun demikian, ia menyebut, seluruh tenaga kesehatan di puskesmas sudah menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan dan menjalankan protokol kesehatan.

“Mungkin ada beberapa yang masih dilewatkan. Misalnya saat makan bersama-sama. Tentu mereka melepas masker dan mengobrol. Ini yang terkadang berpotensi terjadi paparan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement