Advertisement

Ini Klaster-Klaster Covid-19 di DIY

Bernadheta Dian Saraswati
Jum'at, 25 September 2020 - 21:17 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ini Klaster-Klaster Covid-19 di DIY Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA - Kasus Covid-19 di DIY terus menunjukkan peningkatan. Hingga Jumat (25/9/2020) sore, kasus positif di DIY mencapai 2.458 kasus, dengan 1.667 kasus sembuh.

Ribuan kasus itu muncul dari berbagai klaster. Berdasarkan rangkuman Harianjogja.com, berikut ini klaster-klaster Covid-19 yang ada di DIY:

Advertisement

- Klaster Indogrosir
Klaster Indogrosir ditetapkan pada Mei 2020 oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY. Kasus pada klaster ini dimulai dari satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yakni seorang karyawan Indogrosir, yang kemudian dilanjutkan ke investigasi kontak terkait. Hasilnya, tidak hanya sesama karyawan yang ikut terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi juga pengunjung.

- Klaster GPIB
Terungkapnya klaster Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat atau GPIB ini muncul pada Mei 2020. Klaster ini berawal dari jemaat sebuah gereja di Kota Jogja yang mengikuti acara sinode di Bogor, Jawa Barat dan Ungaran kemudian terkonfirmasi positif.

Baca Juga: Update Corona DIY: Positif Covid-19 Tambah 61 Kasus, 25 Pasien Dinyatakan Sembuh

- Klaster Jamaah Tabligh
Klaster ini berawal dari kegiatan Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan dan juga Jakarta, yang kemudian menginfeksi para jemaah dari DIY. Beberapa kasusnya tersebar di Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan juga Kulonprogo.

- Klaster WNA India
Klaster ini muncul pada April 2020 setelah salah satu WNA India berusia 48 tahun terkonfirmasi positif. Ia merupakan rombongan 15 WNA India yang transit di salah satu masjid di Kocoran, Caturtunggal, Depok, Sleman. Kedatangan mereka untuk menggelar tabligh. Dari 15 WNA yang dirapid test, sembilan WNA India yang hasilnya reaktif dilakukan pemeriksaan swab di RSA UGM dan dirujuk ke RSAU Harjolukito.

- Klaster Bakul Ikan
Klaster bakul ikan secara resmi diumumkan Pemda DIY pada 6 Juni 2020. Kasus ini pertama kali menginfeksi pasien Kasus 241 yakni laki-laki 27 tahun asal Gunungkidul. Klaster ini bermula dari kegiatan pengiriman ikan dari Semarang ke Jogja.

Baca Juga: Pemkab Sleman Akan Gunakan Rusun Gemawang untuk Tampung OTG

- Klaster Sekolah Kepolisian
Klaster ini muncul pada Juni 2020 setelah beberapa kasus positif Covid-19 merupakan siswa Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang pulang ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Bantul.

- Klaster Soto Lamongan
Klaster ini berawal dari penjual Soto Lamongan di depan XT Square yang dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Agustus 2020. Setelah dilakukan tracing, para pembeli juga dinyatakan terinfeksi, termasuk pembeli dari kalangan pegawai Pemkot Jogja. Tidak hanya pembeli yang makan di tempat yang dinyatakan positif, tetapi juga pembeli yang membungkus soto dan makan di rumah.

- Klaster Nakes
Kasus tenaga kesehatan (nakes) positif Covid-19 masih terus terjadi hingga saat ini. Tidak hanya dokter, Covid-19 juga menyerang para perawat dan bidan, dan juga karyawan kesehatan. Karena kasus ini, beberapa puskesmas bahkan terpaksa ditutup untuk mengantisipasi penularan secara lebih luas, terbaru Puskesmasn Gedongtengen dan Puskesmas Wirobrajan.

Tidak hanya nakes di tingkat faskes pertama, nakes di rumah sakit juga menjadi korban dari keganasan penyakit yang disebakanvirus SARS-CoV-2 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement