Advertisement
Tangan Ajaib Kustini Sri Purnomo Ditunggu Paguyuban Bajingan
 Kustini Sri Purnomo bersama sejumlah sopir gerobak sapi yang tergabung Paguyuban Bajingan Pangrekso Handirikaryo/Ist
                Kustini Sri Purnomo bersama sejumlah sopir gerobak sapi yang tergabung Paguyuban Bajingan Pangrekso Handirikaryo/Ist
            Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Harapan besar dimandatkan kepada pasangan calon Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa untuk meningkatkan kesejahteraan sejumlah sopir gerobak sapi yang tergabung Paguyuban Bajingan Pangrekso Handirikaryo.
Hal itu diungkapkan puluhan bapak-bapak tersebut saat menerima kunjungan Kustini Sri Purnomo di Dusun Jamblangan, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Minggu 18 Oktober 2020.
Advertisement
Salah satu anggota, Suryanto menuturkan jalannya pemerintahan sangat menyakini jika Kustini - Danang akan memenangkan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang. Modal itu cukup menjadikan 67 anggota paguyuban untuk memutuskan mendukung keduanya.
"Periode baak Sri Purnomo sangat baik dan (perubahannya) sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena itu kami yakin, Ibu Kustini tidak akan jauh berbeda untuk melanjutkan program beliau," ungkapnya.
Dijelaskan Sunaryoto, gerobak sapi di Kabupaten Sleman adalah transportasi bersejarah yang keberadaannya masih eksis hingga saat ini. Namun, sejumlah kendala masih ditemui yang harapannya bisa diperjuangkan oleh Kustini - Danang.
"Kalau saat ini diantara pengguna jalan kami masih diremehkan terutama di simpang jalan dan tikungan. Untuk mau menyeberang saja, kadang kami kesulitan sekali dan paling rawan," jelasnya.
Sunaryoto menganggap jika pemerintahan Kustini - Danang mendatang bisa mengangkat eksistensi Gerobak Sapi bukan hanya sekedar moda transportasi biasa.
Selain itu, diharapkan adanya kerjasama dari pemerintah dengan para pelaku wisata di Kabupaten Sleman untuk melibatkan gerobak sapi dalam kegiatan pariwisata.
"Ada kolaborasi dengan tempat wisata sebagai sebagai transportasi wisata seperti dokar dan kuda. Jangan sampai gerobak sapi di Sleman ini hilang," tandasnya.
Sementara, Kustini Sri Purnomo mengakui jika gerobak sapi merupakan salah satu eksistensi kebudayaan yang masih ada.
"Semua unsur kebudayaan di Sleman ini, kami rangkul semua. Karena sesuai dengan visi kami "Sesarengan Mbangun Sleman" yang membutuhkan bantuan masyarakat, tidak hanya pemerintah sendiri," imbuhnya.
Kustini juga memastikan, dengan program "Pelestarian Seni Budaya", pelaku seni dan budaya yang ada di Sleman akan mendapatkan kesempatan yang sama.
"Dalam program kami akan ada insentif bagi individu dan kelompok pelestari budaya lokal. Dan terkait dengan tempat wisata itu nanti selaras dengan rencana kami mengembangkan destinasi dan insfrastruktur maupun sarana di pariwisata," tutupnya.
Sesuai dengan slogan yang diusung selama ini, Kustini yakin Sleman akan menjadi "Rumah Bersama" bagi seluruh kelompok masyarakat yang beragam.
"Slogan kami "Sesarengan Mbangun Sleman", tentunya bersama-sama kita akan menjadikan kemajemukan sleman ini menjadi rumah bersama. Dengan masyarakat kita yang tangguh, sejahtera dan gotong royong, Sleman yang sudah maju ini pasti bisa lebih maju lagi," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja, Kamis 30 Oktober 2025
- Sengketa Lahan Citra Rejodani Tuntas, Pengembang Beli Tanah
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul, 30 Oktober 2025
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP, Kamis 30 Okt 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement





















 
            
