Advertisement
GeNose Diuji ke Orang yang Kontak Erat dengan Pasien Covid-19 di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Alat deteksi dini Covid-19 lewat embusan napas, GeNose, yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai diuji di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bantul, Selasa (27/10/2020).
Berbeda dengan pengujian yang dilakukan di RSUP Dr Sardjito, Jogja, alat ini bakal dimaksimalkan untuk menguji orang yang berkontak erat dengan pasien Covid-19 yang saat ini menjalani perawatan di RSLKC. “Alat ini akan berada di RSLKC selama tiga pekan. Orang yang kontak erat ataupun keluarga dari pasien akan diuji menggunakan alat ini,” kata Direktur RSLKC, Tarsisius Glory, Selasa.
Advertisement
BACA JUGA: Enaknya Rute Baru Trans Jogja: Bayar Nontunai, 10 Menit Sekali Bus Datang
Menurut Glory, keputusan mengujikan alat ini kepada keluarga pasien ini bukan tanpa alasan. Sebab, selain lebih murah alat ini juga lebih praktis untuk mendeteksi orang yang berkontak erat dengan pasien Covid-19.
Tidak seperti rapid test yang harus menggunakan pengetesan darah, metode GeNose hanya perlu embusan napas orang yang menjalani tes. Selain itu, harganya juga lebih murah dibandingkan rapid test, karena hanya butuh filter udara yang harganya tidak mahal. “Alat ini juga produk anak bangsa,” kata Glory.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budiraharjo, mengatakan meski akurasi pengujian dari alat ini mencapai 96%, alat ini belum bisa menggantikan peran uji swab untuk memastikan seseorang terinfeksi Covid-19. “Jika indikasi positif harapannya di uji swab juga positif. Tapi sekali lagi, ini identik seperti rapid test, jika ada indikasi positif akan kami tindak lanjuti dengan uji swab dengan mobil PCR,” katanya.
BACA JUGA: Suara Gemuruh Selamatkan Kusnan dan Keluarganya dari Terjangan Longsor Kulonprogo
Agar lebih tepat, jawatannya akan menggunakan dua metode pengujian terhadap pasien yang diindikasi positif Covid-19. Metode pertama adalah menggunakan GeNose dan metode kedua pengujian dengan mobil PCR.
Agus berharap GeNose mendapatkan izin dari pemerintah untuk pemeriksaan Covid-19. Sebab, harga alat ini sangat murah yakni sekitar Rp70 juta per unit. Adapun untuk biaya pemeriksaan hanya belasan ribu rupiah.
Peneliti GeNose, Dian Kesumapramudya Nurputra, mengatakan selain RSLKC, GeNose juga diujikan ke-8 rumah sakit berbeda selama tiga pekan. Adapun target sampel pengujian sebanyak 1.600 sampel. “Pada setiap subjek nantinya diambil dua kali sampel napas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
Advertisement
Advertisement