Advertisement
Bantul Zona Merah Covid-19, Pemkab Tak Terapkan PSBB
Advertisement
Harianjogja.co, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DIY saat ini masuk sebagai zona merah terkait resiko penyebaran penularan kasus Covid-19 menyusul terus bertambahnya kasus konfirmasi positif terinfeksi virus corona baru tersebut.
"Besok Senin (2/11/2020) baru ada rapat Gugus Tugas terkait dengan zonasi yang baru, jadi zonasi kita pada saat ini merah, itu zona resiko Covid-19 tingkat kabupaten," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Jumat (30/10/2020).
Advertisement
Menurut dia, zonasi terkait resiko penularan Covid-19 yang baru tersebut dihitung berdasarkan data tren kasus konfirmasi positif dalam dua minggu ke belakang, sebelumnya Kabupaten Bantul masih masuk kategori zona oranye atau dengan resiko sedang penularan virus corona.
Baca juga: 100 Wisatawan di Tebing Breksi Ikut Rapid Test, 3 Orang Reaktif
Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinkes Bantul mengatakan, meski zona resiko kasus Covid-19 merah, tetapi pemerintah daerah tidak menerapkan pembatasan sosial skala besar (PSBB) seperti kebijakan daerah lain yang zona merah.
"Kami tidak menerapkan PSBB seperti yang lain, hanya saja kita akan rapatkan terlebih dahulu besok Senin, sementara kami imbau penerapan protokol kesehatan harus diperketat," katanya.
Terkait kasus positif Covid-19 di Bantul, dia menyebut bahwa lonjakan kasus positif yang bertambah 64 orang pelajar dalam sehari pada Kamis (30/10/2020) tersebut merupakan hasil skrining atau pemeriksaan kesehatan awal petugas puskesmas setempat pada beberapa lembaga pendidikan di Bantul.
"Yang 64 (kasus Covid-19) itu ada tiga kecamatan yaitu dari Sewon, Pleret dan Piyungan, kalau yang menyebut dari satu kecamatan itu mungkin dari sumber lain, tapi kalau saya menyampaikan dari tiga kecamatan, jadi kita melakukan skrining tracing itu di tiga tempat pendidikan," katanya.
Dia mengatakan, selanjutnya pihaknya akan terus melanjutkan skrining dan tracing atau pelacakan guna meningkatkan penemuan kasus konfirmasi Covid-19, agar jika ditemukan kasus positif bisa segera diobati dan tidak menular ke orang lain, sehingga lebih bisa dikendalikan.
"Jadi kemarin kita lanjutkan skrining sama tracing khususnya di komunitas atau populasi yang beresiko, di tempat pendidikan sudah dan besok selanjutnya kita lanjutkan ke pabrik, dan guru-guru untuk persiapan pembelajaran," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Airlangga Bertemu Sekjen Cormann, Tegaskan Komitmen Percepat Proses Keanggotaan Indonesia.
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
- Optimalkan Pelayanan dengan Penampilan Rapi dan Menarik, Hotel Harper Malioboro Yogyakarta Menggelar Beauty & Handsome Class
- Cuaca Jogja dan Sekitarnya Besok, Diperkirakan Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement