Advertisement
Sebelum Meninggal, Ki Seno Bersepeda pada Selasa Sore

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Meninggalnya dalang muda kenamaan, Ki Seno Nugraha karena indikasi serangan jantung, meninggalkan duka yang mendalam.
Sebab, sebelum meninggal, Ki Seno sempat bersepeda di sekitar rumah.
Advertisement
Manajer Ki Seno, Gunawan Widagdo menceritakan, awalnya Ki Seno sempat bersepeda bersama dengan tetangganya pada Selasa (3/11/2020) sore. Namun, di tengah jalan, Ki Seno merasakan sakit hingga harus dijemput warga untuk bisa sampai di rumahnya.
Baca juga: Wawali Heroe: Ki Seno Adalah Rajanya Dalang Live Streaming
Sesampai rumah, kondisi Ki Seno dilaporkan membaik. Namun, usai maghrib, Ki Seno kembali merasakan sakit dan muntah-muntah sehingga harus dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk mendapatkan perawatan.
Saat masuk UGD, Seno masih dalam keadaan sadar. Sebelum akhirnya, kondisinya semakin memburuk dan dipindah ke ICCU.
"Sempat muntah-muntah juga, sebelum akhirnya diketahui jika ada penyumbatan pada pembuluh darah jantung. Penyumbatan itu 100 persen sehingga membuat beliau meninggal dunia pada pukul 22.15 WIB," katanya, saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2020) pagi.
Baca juga: Dalang Kondang Ki Seno Nugroho Tutup Usia, Ini Profilnya...
Menurut Gunawan, keluhan yang dialami oleh Ki Seno, bukan kali pertama. Sebelumnya, Ki Seno sempat masuk RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk mendapatkan perawatan pada September lalu. Dari pemeriksaan, saat itu ada penggumpalan sel darah.
“Saat itu diberi obat dan diperbolehkan pulang. Kami pun kembali mementaskan wayang climen smapai tanggal 2 November,” lanjutnya.
Selain penggumpalan sel darah, Ki Seno, lanjut Gunawan, Ki Seno juga punya riwayat asam lambung. Selain itu, Ki Seno juga sempat berhenti merokok.
“Tapi tidak berlangsung lama,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Indonesia Berharap Dukungan Belanda untuk Proyek Tanggul Laut Raksasa
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bakal Dihilangkan, Begini Alasan Bupati Gunungkidul
- Okupansi Hotel Tak Optimal, PHRI DIY Sebut Kost Harian Harga Murah Jadi Biangnya
- Rp8,3 Miliar Anggaran Rehabilitasi RTLH di Sleman Disalurkan Pertengahan Juli 2025
- Libatkan Seluruh Perangkat Daerah, Pemkot Jogja Targetkan Stunting di Bawah 10 Persen
- Ini Langkah Desa Wisata di Kulonprogo Mengatasi Dampak Larangan Study Tour dari Jawa Barat
Advertisement
Advertisement