Advertisement

Cegah Truk Masuk, Jalur ke Gendol Ditutup

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 12 November 2020 - 20:17 WIB
Sunartono
Cegah Truk Masuk, Jalur ke Gendol Ditutup Sebuah truk penambang pasir yang masih terlihat melakukan aksi penambangan di Kali Gendol, Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Kamis (12/11/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Penambangan galian C di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi menjadi sorotan Pemkab Sleman. Oleh karena itu, upaya penutupan akses jalan menuju ke area penambangan dilakukan agar truk-truk penambang tidak masuk ke area penambangan seiring dengan upaya BPPTKG yang menaikkan status Gunung Merapi menjadi siaga (level tiga). Sejumlah penambang manual tetap beroperasi dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono mengatakan jika pihaknya sudah berupaya mengunjungi Desa Umbulharjo. Ia menegaskan jika area penambangan galian C yang ada di Umbulharjo sudah dihentikan.

Advertisement

BACA JUGA : BPPTKG Beberkan Perkiraan Panjang Luncuran Awan Panas

"Kemarin, kami sudah coba komunikasi ke desa. Jadi, kita ke Umbulharjo, itu sudah di setop semuanya jalurnya. Jalurnya kita tutup agar supaya truk tidak masuk. Otomatis kalau truk tidak masuk, galiannya tutup," ujar Joko Lelono saat dikonfirmasi pada Kamis (12/11/2020).

Akan tetapi, berdasarkan pantauan Harianjogja.com pada Kamis (12/11/2020), upaya penambangan manual masih berlangsung di Kali Gendol, Dusun Kopeng, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman. Aktivitas penambangan tersebut berjarak sekitar enam sampai dengan tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi.

"Kemarin masih ada beberapa yang masuk [truk] ke sana. Karena masih ada yang melayani. Kalau backhoe sudah tidak melayani. Tapi tambang rakyat masih melayani," sambung Joko.

BACA JUGA : BPNB: Waspada Luncuran Awan Panas Merapi

Joko mengakui jika masih ada lalu lalang truk penambang yang terjadi di Bronggang dan Gadingan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman. "Dikarenakan, masih terdapat depo. Jadi itu yang masih berjalan. Sementara, yang di atas kita upayakan tidak ada penambangan," imbuhnya.

Upaya penutupan akses jalan sudah dilakukan oleh BPDB Kabupaten Sleman dengan bantuan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman agar truk penambang tidak melintas.

"Itu yang kami tutup jalannya. Jadi, jalan menuju ke Kali Gendol kita tutup. Kemarin, dinas perhubungan kabupaten Sleman sudah bawa untuk pembatas jalan [water barrier] untuk menutup jalur-jalur yang masuk ke Kali Gendol," terang Joko.

BACA JUGA : Luncuran Awan Panas Sampai 1.100 Meter, Merapi Tetap

Terkait dengan penambangan berizin, lanjut Joko, ia mendapatkan informasi jika dari Pemerintah Provinsi DIY akan menutup penambangan tersebut. "Tapi ternyata yang di bawah masih beroperasi. Nah, kemudian kami tutup di jalannya," katanya.

BPDB Kabupaten Sleman sendiri, lanjut Joko, sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengamankan akses jalur evakuasi warga. "Kita minta ke desa untuk mengamankan jalur evakuasi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement