Advertisement
Jadi Klaster Corona, Warung Bakmi di Gondomanan Sering Jadi Kerumunan Orang
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Munculnya kasus di warung yang menjajakan menu nasi goreng dan bakmi di Kecamatan Gondomanan menyebabkan penerapan protokol kesehatan di usaha kuliner kaki lima ini dipertanyakan. Tidak hanya warung, perilaku konsumen yang masih acuh terhadap protokol berpotensi menimbulkan sebaran.
Beberapa hari yang lalu Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja mengumumkan adanya kasus di warung bakmi dimana total delapan orang termasuk sang pedagang terpapar Covid-19. Namun laporan dari wilayah menyebutkan warung bakmi sudah menerapkan beberapa protokol kesehatan. Camat Gondomanan, Budi Santosa yang melakukan operasi prokes tiap pekannya. "Kami memang di kecamatan kita sudah punya program protokol, tiap hari rabu kita keliling pakai tosa halo-halo [memberi imbauan], kemudian malam minggu kita juga keliling," ujarnya pada Kamis (19/11/2020).
Advertisement
BACA JUGA: Warga Ngampilan Jogja Turun ke Jalan Tolak Pemberlakuan Lalin Satu Arah
Berdasarkan pengamatan selama operasi keliling, Budi mengatakan jika warung bakmi sebenarnya sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan sarana cuci tangan atau Hand Sanitizer. Dari aspek jaga jarak pun lokasi warung bakmi melebar yang bisa menerapkan jaga jarak. "Dari pantauan memang standarnya sudah [diterapkan], kaya cuci tangan, Hand Sanitizer, kalau jaga jarak memang itu kan melebar, jadi sebenarnya sudah masuk [prokes]," ungkap Budi.
Budi menyoroti konsumen yang mayoritas muda-mudi yang dinilai masih ada beberapa oknum yang tidak terapkan protokol jaga jarak dan masih sering berkerumun. "Iya itu [kerumunan konsumen], tapi sana memang agak kesulitan, belum ada barcode, [mayoritas] anak-anak muda itu. Tapi selama pandemi [keramaian warung] tidak seperti yang dulu, artinya ya ada laris tapi tidak terus kemruyuk kaya yang dulu gitu," ujarnya.
Disebutkan Budi jika pemilik usaha warung bakmi cukup responsif dalam penanganan kasus. "Yang punya warung dia responsif sejak Rapid itu dilaksanakan sendiri mandiri, tapi ndilalah tadi dapatnya dari mana kita enggak tahu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penganiaya Penjual Bakwan Kawi di Gowongan Akhirnya Dilepas, Ini Penyebabnya
- Jelang Pilkada, KPU Jogja Siapkan Badan Adhoc dan Buka Konsultasi untuk Paslon Independen
- DPC Gerindra: Usung Budi Waljiman, Jajaki Tokoh Lain hingga Jalin Komunikasi dengan Partai Koalisi
- Jaring Masukan, Bapelkes DIY Gelar Forum Komunikasi Publik
- Taman Pintar Dikunjungi 3 Ribu Lebih Wisatawan Sehari Selama Libur Lebaran
Advertisement
Advertisement